Waktu aku sama Mika
Judul : Mika
Jenis Film : Drama
Produser : Adiyanto Sumarjono
Tanggal rilis : 17 Januari 2013
Sutradara : Lasja F. Susatyo
Durasi : 97 Menit
Akhirnya dapat juga menonton film yang satu ini. Ketika sudah berapa kali download film ini di youtube, eh pas siap dowload malah dapat film dono warkop DKI. Ini salah sendiri sih, karena langsung download tanpa memutar dulu benar apa nggak, ya ane harus menerima resiko dong, karena nunggu siap film yang gak jelas, eh maksud ane tidak seperti yang di inginkan. Langsung saja ya, ane bercerita tentang film yang diproduseri oleh Aryanto Sumarjono dan di sutradarai oleh Lasja F. Susantyo.
Film ini menceritakan kisah cinta antara dua insan yang berlainan jenis yaitu Indi (Velove Vexia) dan Mika (Vino G. Bastian). Hidup kedua manusia ini sama-sama terkena penyakit. Indi mengidap penyakit Scoliosis sedangkan Mika mengidap penyakit mematikan yaitu HIV Aids. Pertemuan yang tak terduga membuat mereka semakin aktab dan akhirnya menjalin hubungan cinta. Indi merupakan gadis polos dan kurang teman dengan mudah menerima Mika sebagai teman barunya. Ya selama ini, Indi selalu di bilang cacat karena penyakit Scoliosis. Sedangkan Mika blak-blakan mengatakan bahwa dia seorang Odha (sebutan untuk pengidap HIV AIDS) kepada Indi tanpa menyembunyikan penyakitnya. Mika begitu riang menjalani hari-harinya. Meskipun ia tahu umurnya sudah tidak lama lagi, karena penyakityang di deritanya ia bisa meninggal kapan saja.Namun kalau masalah umur hanya tuhanlah yang tahu.
Kedekatan antara Mika dan Indi semakin memperumit keadaan, ketika semua teman sekolah Indi tahu, bahkan Indi dijauhi oleh teman-temanya karena persepsi tentang menularnya HIV/AIDS. Bahkan Indi tidak peduli tentang status penyakitnya Mika. Kekawatiran juga terjadi pada orangtuanya Indi dan mereka takut Indi tertular. Namun menurut Indi itu ketakutan yang berlebihan, karena HIV/AIDS tidak akan menular hanya dengan sentuhan atau berpegangan tangan.
Film ini banyak menceritakan tentang pandangan orang tentang orang-orang yang mengidap penyakit HIV/AIDS, bahkan banyak para dokter pun tidak ingin memeriksa pasien yang mengidap penyakit tersebut. Selain itu film ini juga menceritakan tentang penyakit Scoliosis yang masih sedikit orang yang tahu tentang penyakit ini. Orang akan menganggap scoliosis (pembengkokan tulang belakang) adalah penyakit osteoporosis (keropos tulang). Terbukti ketika percakapan seorang guru olahraga kepada Indi.
“Bilang sama mama kamu, kamu harus banyak minum susu” kata seorang guru olahraga.
“kasian masih muda kok sudah keropos”
“itu osteoporosis pak”
Namun ending film ini mudah di tebak, karena pasti yang sakit akan meninggal dunia, terbukti film ini berakhir ketika Mika menghembuskan nafas yang terkahirnya. Jika anda penasaran segera tonton film yang satu ini.
Tags:
Review Film dan Buku
0 komentar