Musibah Negeri Ini
Tahun ini adalah tahun ketika Indonesia berduka, berbagai bencana datang di awal tahun untuk negeri ku. Banyak musibah mulai dari meletusnya gunung berapi Sinabung di Sumatra Utara, yang masih berbatasan langsung dengan Nanggroe Aceh Darussalam, tempat aku di lahirkan dan di besarkan Bunda. Namun masih juga berbagai media di negeri ini memberitakan tentang berbagai musibah. Banjir tahunan Ibukota Negara ini, Jakarta pun tak henti-hentinya jadi buah bibir di kalangan masyarakat ini, ada yang bahkan menyalahkan pemerintah sendiri tentang musibah negeri ini. Namun layakkah kesalahan tersebut di alamatkan kepada pemerintah saja.?? Selain itu masih terjadi bencana lain di negeri ini, Banjir bandang di Manado, hingga beberapa waktu yang lalu di beritakan gempa yang sangat dahsyat di Kebumen, pulau jawa. Longsor pun tidak henti-hentinya menerpa pemberitaan berbagai media di Indonesia.
Hari ini adalah bukti, dimana manusia selalu hidup berdampingan. Tidak peduli status Agama, pangkat, derajat, hingga harta pun tak berarti. Dengan sekejap semua itu hilang di telan masa. Ini adalah bukti manusia hidup saling tolong menolong. Ada yang menyumbangkan uang, pakaian hingga makanan untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang menerima musibah.
Hari ini, ane juga membuktikan bahwa mahasiswa peduli juga, hari ini ane di ajak oleh teman ane untuk mencari sumbangan dengan cara ngamen di daerah simpang 7 Ulhee Kareng, Banda Aceh. Ane dan teman-teman yang tergabung di Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi atau HIMAKASI mengumpulkan receh demi receh untuk membantu saudara-saudara Indonesia yang terkena musibah meletusnya Gunung Sinabung di Karo Sumatra Utara. Ini adalah bukti bahwa manusia harus hidup berdampingan, meski pun tidak pernah berjumpa sebelumnya. Meskipun hasilnya tidak seberapa namun itu akan membatu mereka yang membutuhkan.
Meskipun di waktu mengamen tadi sore ada yang mengakatakan, kalian senang-senang main gitar. Sedangkan mereka sedang terkena musibah. Bahkan juga ada yang berpura-pura memberi dengan masukkan tangannya kedalam kotak tempat ngament. Namun itu lah manusia ada yang peduli dan juga ada yang tidak peduli, meskipun sekali-kali terdapat manusia di balik topeng yang berpura-pura baik saja.
0 komentar