Kau Anggap Profesional

Capek akan keadan ini membuat mu tertekan. Kau anggap itu profesional namun aku kecewa akan tingkah mu malam itu. Aku capek harus menghadapi tingkahmu hari ini. Belum lagi aku capek dengan pekerjaan tugas kuliahku yang harus mengeluarkan banyak tenaga. Hapir mati aku karena badai. Karena tak memberi kabar kala itu kautak mengerti sayang.

Kau merasa tertekan yang mulanya hanya main-main belaka lalu kau terpancing sendiri dengan perasaan main-mainmu. Tapi itu kau anggap profesional yang menyakitkan hatimu sendiri. Aku kecewa malam itu. Aku harus baru pulang, belum tiba di rumah, kau memberi kabar bahwa kau sedang banyak masalah dengan tuga kuliah mu. Aku jauh-jauh datang untuk menghiburmu malam itu. Meski aku sudah hampir dekat dengan rumah, ku putar lagi haluannya untuk mendatangi mu, dan berharap kau akan terhibur dengan kedatanganmu.
Aku tiba di rumah mu. tapi kau acuh kan aku sayang, meski aku bukan pacar mu, aku hanyalah teman mu. Walaupun kala itu pacarmu juga datang bersama ku. Aku lelah ketika kau mencueki ku dan juga pacarmu malam itu. Malam itu aku merasa tak berguna menjadi teman sekaligus sahabatmu. Aku benar-benar tak berguna malam itu untukmu sayang.


Malam itu aku kecewa pada diriku sendiri dan juga tingkah mu. Namun kau mencoba menyalahkan keadaan, Fakta tak membelenggu dan kau bilang inilah KEHIDUPAN!.

Kau terlalu menyalahkan kehidupan, seharusnya kau lebih Fear dalam menikmati hidup ini, bukanm bukan fropesional tapi menyakiti hati orang lain. terakhir aku menerima SMS darimu "Ketika Orang merasa bersalah! Itu hanya perasaan sepintas belaka! Maka maafkan aku.

Share:

0 komentar