Bernyanyi dalam pekat malam, menyisiri lorong-lorong gelap nan pekat. Bagai tak ada cahaya yang menerawang masuk melalui celah-celah yang ada. Purnama begitu pekat malam ini. Purnama begitu bersaja menerangi setiap celah negeri ini. Namun mengapa aku tak merasakan cahayanya itu.
Dasar bodoh..
Aku tertegun mendengar perkataan itu.
ya mungkin aku memang bodoh, karena tidak mungkin aku merasakan cahaya purnama itu
Lorong-lorong ini tertutup dengan seng, dan di batasi dengan tembok-tembok yang tinggi menjulang. Langkah demi langkah bergerak dengan pasti menuju arah depan yang tak tahu akan tembus kemana?
Mungkin aku tersesat, lorong ini bagaikan labirin yang berputar-putar di satu tempat
Raungan-raungan nakal mulai menakuti di setiap langkah. Kadang aku berhenti menoleh kebelakang, namun aku tak melihat ada orang di belakang sana, fikiranku berkelana. Aku bagaikan di ikuti oleh bayangan-bayangan ketakutan.
"Lisa...???" Aku berteriak memanggil-manggil nama Lisa. Bukankah tadi dia bersamaku menyusuri lorong-lorong gelap nan pekat ini? namun kemana dia pergi. Menghilang antara lorong yang menyeramkan ini. Dan masih berteriak memanggil-manggil nama Lisa. Apakah aku harus kembali mencari Lisa? atau aku harus terus bergerak kedepan, agar aku terbebas dari kegelapan ini.
Telalu banyak persimpangan nan gelap di sini, mungkin Lisa memasuki salah satu lorong itu. Atau aku yang telalu cepat berjalan sehingga aku meninggalkan Lisa di belakang.
Judul : Marwah di Ujung Bara
Penulis : Rh. Fitriadi
Penerbit :Pro-Book anggota Proumedia – Yogyakarta
Cetakan : I; 2011
Tebal Buku : 410 Halaman
Secara spesifik buku ini menceritakan gerakan sipil yang dibangun oleh mahasiswa pada tahun 1998 hingga 2004. Di mana pada tahun 2001, sejarah besar dalam perjalanan konflik Aceh terjadi. Pada tanggal 4 November 2001, sebanyak dua juta masyarakat berkumpul di Mesjid Raya Baiturrahman menyatakan tuntuan refenrendum.
Tokoh yang terdapat di sana adalah mereka-mereka para aktifis mahasiswa yang didominasi oleh mahasiswa jantong hatee rakyat Aceh, yaitu Unsyiah dan IAIN Ar-Raniry. Mereka aktif di Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) yang memiliki rasa kepedulian terhadap Aceh saat itu.
Yang membuat novel ini semakin menarik, adalah terdapatnya tokoh yang bernama Nazar dan Dewi Mutia. Di sana diceritakan bagai epiknya perjuangan Nazar dalam membangun gerakan mahasiswa yang terhimpun dalam Sentral Informasi Rakyat Aceh (SIRA).
|
Sumber Foto :: Google |
Jika bertandang ke Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, belum lengkap rasanya kalau tak mencicipi Adee Meureudu; kue sejenis bingkang beraroma bawang goreng yang rasanya legit dan gurih. Di daerah asalnya, Adee sering dijadikan kudapan pendamping kopi di warung-warung, dan hidangan untuk tamu dalam kenduri atau hajatan adat.
Dulu Adee hanya ada saat bulan Ramadan, dimana banyak di jual ketika jelang berbuka puasa. Setelah bencana tsunami menerjang Aceh, Adee kini sangat mudah ditemui dan menjadi oleh-oleh khas Pidie Jaya yang amat diminati, karena sudah tersedia dalam kemasan praktis. Soal legalitas, Adee di sana sudah mendapat izin Balai Pengawasan Obat Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan.
Halo para pembaca setia blog ane, kali ini ane ingin berbagi tentang kisah yang terjadi seminggu yang lalu tepatnya pada malam minggu tanggal 15 Februari 2014 silam. Nah pada hari itu ane kedatangan tamu dari Sigli yaitu sahabat-sahabatnya teman sekamar ane, yang tentunya sudah menjadi teman-teman ane juga yaitu Ferry Ferdian Z dan Aween Vhalega. Mereka berkunjung sekalian refresing menenangkan fikiran di Banda Aceh, sekalian jalan-jalan.
Pada malam itu, ane di ajak keluar. Dari pada suntuk di kost gak ada kerjaan, malam minggu lagi. Tujuan pertama adalah ke warkop-warkop (warung kopi) yang banyak terdapat di Banda Aceh, pada waktu itu pilihan yang di tawarkan ada dua yaitu Daphu Kupi dan NA Kupi. Nah di dalam perjalanan ternyata terdapat alternatif yang ketiga yaitu nongkrong di pinggir jalan, tepatnya di jembatan Pante Pirak Banda Aceh. Lumayan rame yang nongkrong di situ, bahkan ada beberapa komunitas motor juga nongkrong di situ. Dan juga banyak komunitas-komunitas lain yang hanya sekedar melewati jalanan raya Kota Banda Aceh. Yang nampak pada malam itu yaitu, kumpulan orang-orang yang menggunakan sepeda motor RX KING, kemudian juga ada kumpulan motor antik, dan yang terakhir juga lewat puluhan pengguna Mobil JAZZ.
Judul : Tampan Tailor
Sutardara: Guntur Soeharjanto
Rilis : 28 Maret 2013
Durasi: 100 Menit
Film ini mengisahkan tertang perjuangan seorang ayah untuk menyambung hidup di Ibu kota, berbagai pekerjaaan dilakoninnya, mulai dari calo tiket kereta api, kuli bangunan, bahkan pekerjaan yang berbahaya seperti stuntman sekalipun di lakukannya. Adalah Topan (Vino G. Bastian) dan anaknya Bintang (Jefan Nathanio), yang baru kehilangan keluarga yaitu istrinya, dan juga Bintang harus dikeluarkan dari sekolah karena tidak ada biaya. Berkat bantuan Darman (Ringgo Agus Rahman) Topan mendapat pekerjaan sebagai calo tiket kereta api, namun ia berbohong kepada anaknya Bintang, bahwa seorang calo itu adalah orang yang hebat.
Bekerja sebagai calo memang ada resikonya. Dan Topan tertangkap petugas kereta api karena sedang transaksi dengan pembelinya yang ternyata seorang polisi. Namun ia begitu gelisah, karena anaknya Bintang masih berada di stasiun kereta api, dan dia harus mendekam di penjara selama satu malam. Untung ada Prita (Masha Timothy) datang melihat Bintang dan mengajak Bintang untuk bermalam di tempatnya.
Everything to Me
By: Shine Filan
If life is like a jigsaw
Where would you start
You think you got the picture
Like it's written on your heart
You lay out all the pieces
One by one
But if you stare at it too closely
The answer never comes
So I take a breath
Cos I need time to figure this all out
I got lost inside
What I thought I need
But I understand now
Judul : Lone Survivor 2013
Jenis Film : Action
Produser : Mark Wahlbrg, Sarah Aubrey, Randall Emmet, Stephen Levinson
Tanggal rilis perdana : 10 Januari 2014 (AS)
Sutradara : Peter Berg
Durasi : 120 Menit
Film di angkat dari kisah nyata, yang bercerta tentang 4 tentara angkatan laut Amerika Serikat yang melakukan misi untuk menetralisasikan tingkat operasi Al-Qaeda tingkat tinggi yang disergap musuh dipegunungan Afganistan. Marcus Luttrell (Mark Wahlberg), Danny Dietz (Emile Hirsch), Mike Murphy (Taylor Kitsch), dan Axe Axelson (Ben Foster), empat sekawan yang lebih dari sekadar teman. Mereka saling berkonsultasi mulai dari masalah perkawinan, keluarga, sampai strategi perang. Dan keempatnya memperoleh tugas melenyapkan pimpinan Taliban, Ahmad Shah, di sebuah wilayah di pegunungan Afganistan. Shah digambarkan sebagai pemimpin yang kejam, bukan hanya terhadap tentara asing, tetapi juga terhadap penduduk setempat.
Judul : Mika
Jenis Film : Drama
Produser : Adiyanto Sumarjono
Tanggal rilis : 17 Januari 2013
Sutradara : Lasja F. Susatyo
Durasi : 97 Menit
Akhirnya dapat juga menonton film yang satu ini. Ketika sudah berapa kali download film ini di youtube, eh pas siap dowload malah dapat film dono warkop DKI. Ini salah sendiri sih, karena langsung download tanpa memutar dulu benar apa nggak, ya ane harus menerima resiko dong, karena nunggu siap film yang gak jelas, eh maksud ane tidak seperti yang di inginkan. Langsung saja ya, ane bercerita tentang film yang diproduseri oleh Aryanto Sumarjono dan di sutradarai oleh Lasja F. Susantyo.
Judul : LOL (Laughing Out Loud)
Sutradara: Lisa Azuelos
Durasa: 97 Menit
Negara : AS
Tahun : 2012
Setelah sekian lama tersimpan di laptop, akhirnya tertonton juga sebuah film yang di perankan oleh Miley Cyrus, Demi Moore, Ashley Greene, Douglas Booth, Adam Sevani, Thomas Jane, Jay Fernandes dan masih banyak lagi artis lainnya. Film ini berlatarkan kota Chikago, AS. Yang menceritakan tentang sebuah hubungan dalam keluarga dan juga hubungan dengan pasangan.
Film ini bermula ketika merenggangnya hubungan Lola (Miley Cyrus) dengan Chand (George Finn) gara-gara Chand mengaku secara terus terang kepada Lola bahwa dia pernah berhubungan dengan wanita lain selain dirinya. Putusnya hubungan antara Lola dan Chand, membuat Lola semakin akrab dengan sahabatnya Kyle (Douglas Booth) yang akhirnya mereka membina sebuah hubungan, Kyle selain bersahabat dengan Lola, ia juga berteman akrab dengan Chand, dan mereka juga masih dalam satu grub Band. Namun orang tua Kyle tidak suka anaknya bermain musik, ayah Kyle akan setuju anakanya bermain musik dengan syarat Kyle harus mendapatkan nilai yang bagus di sekolahnya.
Selamat malam para sahabat blogger. Kali ini ane akan kembali berbagi tentang sebuah status teman ane. Jika kemaren datangnya dari kampus sebelah. Kali ini datang dari lingkungan ane sendiri. Ane heran, hampir semua teman ane di facebook membuat status tetang kegalauan akan proposal maupun skripsi. Ah mungkin memang udah saatnya kali ya. Inilah derita mahasiswa yang hampir di depak dari kampus. Oh tidak!!!!!!!
Status ini ane lihat di beranda ane beberapa waktu yang lalu. Ini adalah penyemangat diri dalam menghadapi setiap masalah. Dan beberapa akhir ini, ane memang suka sekali memantau status-status yang menurut ane sangat bagus sebagai penyemangat diri. Apalagi menjadi mahasiswa tingkat akhir..
Halo sahabat blogger, kali ini ane akan berbagi tentang status seorang teman, yang ane kenal ketika KKN Kebangsaan Unsyiah 2013 yang lalu. Meskipun ane dan teman ane tersebut, sebut saja namanya Mawar.. *eh eh, ini bukan kasus yang banyak diceritakan di koran-koran* Namanya Husin Rozi Huang yang kuliah di Unsyiah juga, tapi kami berbeda fakultas. Meskipun beda fakultas silaturrahmi tetap terjaga pastinya. Hehehee :D.
Well, kayaknya dari status tersebut, teman kita yang satu ini sedang galau dengan skripsi. Oops, tenang bukan dia aja yang sadang galau tetapi ane juga yang harus bolak balik ke kampus hanya gara-gara salah satu titik. *senasib kita ternyata. Hohoho* Sebenarnya menyebalkan sih, namun semua yang kuliah dan ingin lulus harus mengikuti aturan, meskipun menyebalkan. heheehee.. Nah mau lihat status beliau?? Cekidot :D
Benar-benar tidak terasa, akhirnya tiba juga di semeter ke delapan atau tahun ke-4 perkuliahan strata 1. Hemm. Semoga tidak ada lagi semester 9 di semester berikutnya. aamiin ya rabb
Welkam semester 8, Kalo udah masuk semester 8. Banyak sekali yang akan bertanya. Yaitu Kapan wisuda.???
Kalo ingat pertanyaan yang satu itu, bisa pusing tujuh keliling, hehehehee...
Meskipun di awal aneh udah mulai menyusun startegi agar tidak berjumpa dengan semester 9 nanti, yang intinya ane harus tekun dan giat menyelesaikan skripsi kuantitatif yang kata kebanyakan teman ane, termasuk katogori yang susah. Ya mau gimana lagi, ane buntu di judul kualitatif, ya terpaksa ambil yang kuantitatif deh *pasang muka pasrah*
Meskipun semester 8 rasanya akan terasa berat, namun harus tetap di jalani kalo memang mau cepat selesai
#Fighting!
Ketika waktu datang, aku terdiam..
Lalu aku berlari, mengejar mengikuti arah matahari..
Terdiam dalam nafas tak beraturan..
Hingga aku menemui lelah yang tak berarti..
Begitu banyak telah ku lewatkan,
Begitu banyak sudah ku sia-siakan..
Dengan tanpa ku sadari, setiap detik berjalan meninggalkan ku.
Dan mereka sudah menjadi masa lalu yang baru terjadi
Waktu, Andai aku mengerti
Kau berlalu tanpa ku kutahui..
Di sini aku terus mencari sesuatu yang tak pernah ku ketahui..
Tahun ini adalah tahun ketika Indonesia berduka, berbagai bencana datang di awal tahun untuk negeri ku. Banyak musibah mulai dari meletusnya gunung berapi Sinabung di Sumatra Utara, yang masih berbatasan langsung dengan Nanggroe Aceh Darussalam, tempat aku di lahirkan dan di besarkan Bunda. Namun masih juga berbagai media di negeri ini memberitakan tentang berbagai musibah. Banjir tahunan Ibukota Negara ini, Jakarta pun tak henti-hentinya jadi buah bibir di kalangan masyarakat ini, ada yang bahkan menyalahkan pemerintah sendiri tentang musibah negeri ini. Namun layakkah kesalahan tersebut di alamatkan kepada pemerintah saja.?? Selain itu masih terjadi bencana lain di negeri ini, Banjir bandang di Manado, hingga beberapa waktu yang lalu di beritakan gempa yang sangat dahsyat di Kebumen, pulau jawa. Longsor pun tidak henti-hentinya menerpa pemberitaan berbagai media di Indonesia.
Hari ini adalah bukti, dimana manusia selalu hidup berdampingan. Tidak peduli status Agama, pangkat, derajat, hingga harta pun tak berarti. Dengan sekejap semua itu hilang di telan masa. Ini adalah bukti manusia hidup saling tolong menolong. Ada yang menyumbangkan uang, pakaian hingga makanan untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang menerima musibah.
Terbaring lelah di atas kasur nan empuk
Angin mendayu masuk dari celah jendela
menatap langit cahaya terik matahari..
mata berkunang-kunang, buram. seolah tertidur pulas
hingga tiba sosok bayangan putih yang datang mengakiri hidup ini
Tidak terasa sudah menjadi mahasiswa leting tua di kampus, perasaan baru kemarin menikmati indahnya masuk kampus. Namun itulah hidup, terus bergerak kedepan yang tanpa kita sadari semakin tua umur bertambah. Hampir genap 4 tahun ane kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, ada banyak cerita bersama teman-teman. Mungkin final kemarin adalah final terakhir bersama mereka, walau pun ada satu dua orang yang masih mengulang, rasanya akan berbeda suasana apalagi dengan orang yang berbeda, baik dari segi umur maupun dari segi angkatan.
Ah, semester lalu benar-benar melelahkan. Bagaimana tidak matakuliah vidiografi yang melelahkan. Mulai dari pengambilan vidio hingga pengeditan vidio. Namun ketika melihat hasil akhirnya begitu kecewa, karena nilai yang di berikan tidak sebanding dengan kekuatan dan tenaga yang telah di keluarkan untuk menyelesaikannya. Dana yang lebih kecewa lagi yang di nilai adalah kelompok bukan individu. Namun harus tetap menerima, meskipun kecewa di akhir pasti ada hikmah di balik semuanya. Ya tentu hikmahnya mendapat ilmu yang berharga tentang ilmu vidiografi ketika terjun langsung membuat vidionya di tengah masyarakat. Yang membuat lelah dalam menjalani vidiografi adalah ketika harus take gambar, yang kadang meski banyak di ulang hanya pada satu adegan. Dan yang capek adalah ketika menggarap vidio fiksi. Namun yang lebih capek lagi ketika masuk editing. Bayangkan Editor harus bekerja keras membuat vidio yang bagus hanya beberapa hari sebelum di kumpulkan.
Adalah pak Ramli. Seorang petugas kebersihan di taman krueng Aceh yag telah genap 7 tahun bekerja sebagai petugas kebersihan taman. Pria tua kelahiran Sigli 1954 ini kini menginjak usia 62 tahun. Di umurnya yang mulai renta ini, ia habiskan untuk bekerja dari pagi hingga sore setiap harinya. Hanya hari-hari besar saja ia di perbolehkan libur keja oleh Dinas Kebersihan Kota. Awal bermulanya pekerjaan ini dimulai ketika musibah tsunami yang melanda Aceh tahun 2004 silam, yang mana memporak-porandakan warung nasi yang dulunya menjadi sumber mata pencaharian Pak Ramli dan keluarganya. Sebab itulah, Pak Ramli bertekat mencari pekerjaan baru. Apalagi Pak Ramli mempunyai pengalaman dalam bidang merawat taman semenjak berada di barak pengungsian 9 tahun silam.
Semula pekerjaan ini digeluti Pak Ramli ketika mendengar dari teman-teman di barak pengungsian tentang adanya lowongan kerja dari Dinas Kebersihan Kota. Saat itu Pak Ramli lumayan mengerti masalah kebersihan, baik itu taman ataupun merawat aneka tanaman. Semua itu terlatih ketika kota Banda Aceh luluh lantak akibat tsunami yang memicu semua orang untuk bergotong royong membersihkan ibu kota tercinta. Pak Ramli mengawalinya dengan bersih-bersih kampungnya sendiri yang begitu memprihatinkan. Dari sekian orang yang melamar kerja ke Dinas Kebersihan Kota, Alhamdulillah Pak Ramli berhasil menjadi yang terpilih. Pertama-tama Pak Ramli turun kelapangan sampai akhirnya di tetapkan menjadi petugas kebersihan taman di Krueng Aceh.
“Untuk pertama kalinya bapak di tugaskan dilapangan, dan akhirnya menjadi pekerja tetap di taman Krueng Aceh ini” ucap Pak Ramli pasti. Sosok Pak Ramli begitu tenang, ramah dan santun. Satu-persatu jawaban yang ia jawab dari pertanyaan saya begitu lugas dan pasti. Sepintas kehidupan Pak Ramli begitu memprihatinkan, sehari-harinya ia mendapat upah sebesar 50 ribu rupiah, dimana upah tersebut termasuk uang makan siang dan bensin sepeda otornya. Pak Ramli yang sekarang beralamat di Neuheun Aceh Besar ini benar-benar gigih bekerja merawat taman dan bunga-bunga di taman Krueng Aceh. Taman Krueng Aceh sendiri sudah banyak perubahan pasca tsunami. Dimana taman tersebut sudah ditata rapi dengan hiasan aneka macam bunga yang lebih kurang ada 80 jenis bunga, di percantik lagi dengan kursi-kursi taman yang terlihat rapi dengan pemandangan sungai Krueng Aceh yang tenang.