Jangan biarkan Aku Pacaran
Seiring tubuhnya
usia ku, aku mulai mengenal akan cinta, namun cinta ku tidak hanya untuk dia
saja. Dia gadis cantik berkerudung biru, aku selalu terpana ketika melihatnya. Ada
rasa malu ketika melihatnya, dan bahkan aku sering senyum-senyum sendiri. Apakah
ini gejala bahwa aku sedang jatuh cinta kah?
Jika benar tidak salah jika semua
teman-temanku mengatakan cinta itu indah. Indah memang, namun aku belum sanggup
untuk berpacaran, aku ingat ketika mengikuti sebuah pengajian di sekolah ku,
Ustad yang menjadi penceramah pernah mengatakan ““Dan janganlah kalian
mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan
sejelek-jelek jalan. (QS. Al-Isra`: 32)”
Aku takut akan
hal itu, setiap aku ingin mendekati seorang cewek, selalu teringat akan kalimat
itu. Mungkin aku satu-satunya cowok di kelasku yang belum pernah merasakan
pacaran. Bahkan teman-teman menyarankan agar aku cepat-cepat pacaran, agar bias
merasakan indahnya pacaran tersebut. Kadang kala aku ingin menuruti saran
teman-teman ku.
Aku pernah
bertanya pada Alin, sahabat terdekat ku baik di sekolah maupun di luar sekolah.
“Lin, apa sih enaknya pacar..??” pertanyaan ku mungkin konyol memang.
“Ah, kamu belum
pernah pacaran sih, kenapa Tanya. Ada cewek yang kamu suka ya Do” Alin sedikit
ketawa dan pertanyaannya sedikit menyelidiki ku.
“Bukan begitu
Lin, aku mah belum niat pacaran” bela ku.
“belum siap,
atau memang gak suka cewek..??” pertanyaan Alin seperti menuduh ku.
“Enak aja. Aku belum
niat untuk pacaran aja Lin. Emangnya apa sih enaknya pacaran Lin..??” aku
mencoba membela diri, dan mengajukan pertanyaan yang sudah pernah aku ajukan
sebelumnya.
“Ya, kita bisa saling
berbagi, bercerita. Dan ada plus plus nya lah, makanya cepat pacaran, biar bisa
merasakan sendiri. Hehehe” dan aku sedikit tertarik dengan cerita Alin.
“sebenarnya ada sih,
cewek yang aku suka Lin, aku malu untuk mendekatinya Lin. Dia satu tempat
pengajian dengan ku”
“Lalu apa lagi
yang kau tunggu Do?” Tanya pada ku
“aku pernah
mendengar Ustad di tempat pengajian mengatakan ayat ini Lin, “Katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan Katakanlah
kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan
mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka
memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung (Qs. An-Nur 30-31)”
"Kalo kamu fikir agama, semua yang kita lakuin itu salah semua Lin" Aku terdiam lama memikirkan apa yang dikatakan oleh sahabatku ini. dan ku fikir apa yang kita lakuin itu semua sudah di atur oleh agama.
"Kalo kamu fikir agama, semua yang kita lakuin itu salah semua Lin" Aku terdiam lama memikirkan apa yang dikatakan oleh sahabatku ini. dan ku fikir apa yang kita lakuin itu semua sudah di atur oleh agama.
Tags:
Goresan Penaku
0 komentar