Diary Hujan. Episode Idul Adha
Sumber : Google |
Ketika aku di bangunkan oleh Ayah, aku segera mandi dan bersiap-siap hendak ke masjid untuk menunaikan shalat sunnah hari raya idul adha atau shalat Ied idul adha. Kali ini aku berjalan kaki menuju masjid, karena aku malas menghidupkan sepeda motor milik abang ku Teddy.
***
Khutbah hari raya hari ini adalah tentang qurban, yang menceritakan tentang pengorbanan nabi Ibrahim As yang kaya raya karena memiliki ternak (kambing) yang miliaran banyaknya. Yang mengembala ternak nabi Ibrahim tidak hanya manusia, namun juga di jaga oleh anjing pelacak sekitar 12 ribu ekor anjing. Bahkan nabiyullah iklas memberikan ternaknya kepada orang yang baru dikenalnya asalkan orang tersebut mengucapkan takbir, tahmid, tahlil dan tasbih. Bahkan nabiyullah berani mengqurbankan anaknya jika dia di beri anak oleh Allah. Semua kita mungkin sudah tau tentang kisah itu, namun aku begitu antusias mendengar khutbah kali ini.
***
Khutbah selesai, waktunya aku pulang, dan sungkeman sama kedua orang tua serta keluarga. Aku juga pergi ke rumah Abah dan cut lot untuk berlebaran haji dengan saling bermaaf-maafan. Aku juga pergi ke rumah Abu (ustad) pimpinan pesantren tempat aku mencari ilmu agama dulu sebelum aku berangkat ke kota provinsi. Dan juga pergi ke rumah Teungku (ustad) En. Guru yang mengajari ku mengaji dan ilmu agama. Untuk ke rumah dari keduanya aku mengajak teman yang se pesantren dulu.
***
Mendung mulai menyapa lagi. Hujan sebentar lagi akan turun. Ternyata hujan memang turun sangat deras. Di derasnya hujan saudara perempuan ku datang dari kota yang berbeda, dia adalah kakak perempuanku satu-satunya. Dia sudah menikah dan memiliki 2 orang putri yang bernama Anes dan Rina keponakan ku yang cantik-cantik. Aku langsung memeluk si kecil Rina, karena aku begitu kangen sama dia yang masih imut-imutnya, sedangkan kakaknya sudah mulai bandel dan agak susah menaklukan hatinya.
oleh Rahmat Amien pada 26 Oktober 2012 pukul 23:40 ·
Tags:
Diari Hujan
0 komentar