Diary Hujan. Episode Aku Pergi


Sumber Google
Hujan masih mengguyur dengan derasnya disini. Ku duduk di depan teras rumah Wilda sahabat ku. Dengan secangkir kopi panas untuk berdua mengenang kisah masa lalu. Ingin rasanya kembali ke masa aku dan Wilda masih kecil, bermain-bemain dengan air kala hujan turun. Meski Mak kami berdua marah-marah. ''Jadi balek ke Banda malam ini, Mad??'' tanyanya sambil meneguk dua sendok kopi panas yang ada di tangannya.
''Jadi'' balasku seadanya ''Kamu jadi malam besok'' aku bertanya balik pada wilda yang kini duduk di sampingku ini.
''Jadi'' balasnya sekenanya. Hujan begitu deras dan kencang, suasana menjadi dingin.

**
aku siap-siap packing, karena malam ini aku harus segera kembali ke Perantauan untuk menempuh pendidikan strata 1 ku disana. Kini aku sudah kuliah semester 5 di salah satu perguruan tinggi negri di Banda Aceh. Lama masih aku akan berangkat.



Aku bersenda gurau dengan saudara-saudaraku. Sambil meledek dengan bahasa inggris yang ku bisa. Kadang ada tawa diantara aku dan 2 saudara perempuanku. Serta abangku yang sibuk bermain fesbuk ikutan tertawa jika mendengar ada kata yang janggal di telinganya.

Suasana masih hujan, namun hanya gerimis saja. Jam sudah menunjukkan angka 20:01 ku coba telpon abang pemilik mobil L300 angkutan yang membawa ku ke kota yang menempuh perjalanan sekitar 8-10 jam ini. Jam 20:15 aku pergi meninggakan rumah, ku cium tangan dan ku peluk erat Mak sebelum pergi. Dan bersalaman dengan saudara-saudaraku. Hujan masih dengan suasana rintik-rintik ketika aku berada dalam mobil L300 ini.

oleh Rahmat Amien pada 30 Oktober 2012 pukul 21:39 ·

Share:

0 komentar