Diari Hujan. Episode Inilah Hidup


Sumber: Google
Hidup di perantauan itu tidak gampang. Disini kita harus hidup mandiri tanpa perlu bergantung pada orang lain. Aku hanya menikmati hidup ini apa adanya. Kadang aku harus mengeluh sendiri, dan ingin berhenti disini. Dan memutar haluan kembali lagi ke kampung halaman.

Namun, ku berfikir lagi. Bagaimana wajah Mak dan Ayah, serta keluargaku, apakah aku harus mengecewakan mereka?. Tak sanggup rasanya melihat Mak bersedih mengeluarkan butiran air mata berharganya. Dia yang selama ini merawat dengan kasih sayang. Dan kini demi cita-cita, doa mak selalu mentertai setiap langkahku. Mungkin itu yang menguatkan ku disini. Meski ku terjatuh namun aku harus bangkit demi sebuah senyum indah itu. Senyum indah Mak dan Ayah.


Di perantauan ini, ada orang-orang yang selalu menguatkanku. Sahabat dan teman mereka selalu hadir untuk menemani hari demi hari. Hidup jauh dari orang tua memang sangat tidak mudah. Selalu ada rindu di setiap saat. Meski susah untuk menemukan mereka, namun mereka akan hadir bagaikan malaikan penolong di setiap langkah. Mungkin dia lah yang di kirim oleh Tuhan untuk menemaniku di perantauan ini.

Mesku suatu saat nanti aku kan berpisah mereka, ketika mereka akan kembali kedaerah masing-masing. Namun setiap kenangan itu akan tersimpan sebagai keangan terindah dan sulit untuk dilupakan. Aku bersyukur bisa mengenal kalian disini. Teman :)

Share:

0 komentar