|
Sumber : Google |
Hujan kembali mengguyur kota ini. Dingin
Rasa yang menggebu, melanda jiwa. Pilu
Tangisan-tangisan hujan, membasahi genteng rumah
Semua menangis,
menjerit,
merintih,
Tak kuasa menahan kepergianmu, menghadap-Nya
Ingatan-ingatan itu terbesit kembali
Kau begitu berarti untukku
Mawar yang dulu merah
Kini mulai layu dan menghitam
Mawar hitam itu ikut terkubur bersama kepergianmu
Banda Aceh, 18 Oktober 2012
0 komentar