Paskibraka Abdya 2009
Gak lama lagi negara ini akan merayakan kemerdekaan yang
ke-67 ini. Ternyata sudah setengah abad lebih Negara ini merdeka dari Portugis,
Belanda dan Jepang yang menjajah kala
itu dan hampir 4 abad lamanya Negara ini di jajah oleh negera-negera tersebut.
Berbicara tentang kemerdekaan RI, setiap tahun pasti ada
para pasukan pengibar bendera atau yang lebih sering di singkat dengan istilah “PASKIBRA”.
Dan saya ingin sedikit berbagi pengalaman tentang “Paskibra” yang telah saya
ikuti tersebut, tepatnya 3 tahun yang lalu di sebuah KAbupaten yang masih
terbilang baru, ya di Kabupaten Aceh Barat Daya yang kini sudah berusia 10
tahun tersebut setelah pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan pada tahun 2002
silam.
Istirahat sambil mijit-mijit kawan :D |
Rasanya sangat bangga sekali menjadi seorang paskibra tingkat Kabupaten. Karena untuk mengikuti nya butuh perjuangan yang panjang, dan fisik yang kuat. Dan sangat bangga bias mewakili salah satu perwakilan sekolah dari 6 orang lainnya dari SMKN 1 Blangpidie, Aceh Barat Daya. Untuk mengikuti nya kita harus melewati berbagai macam tentang PBB. Banyak sekali teman-teman sekelas saya yang gugur, karena kurang persiapan. Bayangkan saja, mau mengikuti paskibra, namun tidak makan pagi. Ya bias-bisa kita tumbang, karena tes PBB nya di tempat yang super duper panas terbakar oleh matahari. (ngeri beh bahasanya :D)
Banyak kejadian menarik dan sangat banyak ilmu yang saya
dapatkan selama mengikuti paskibra tersebut. Meskipun seperti disiksa, namun
menyenangkan. Karena bisa lebih banyak mengenal teman baru dari berbagai
sekolah yang ada di kabupaten Abdya tersebut.
perhatian: "JIka Anda merasakan jijik, mohon jangan di baca, karena ceritanya sangat menjijikkan "
Latihan dimulai sebulan sebelum 17 agustus, bayangkan saja,
habis pulang sekolah, harus mengikuti latihan. Di tambah dengan mentari yang
begitu terik. Gila beh
Namun, latihan setengah hari hanya sekitar 2 minggu. 2
minggu setelah itu, latihannya dari pagi hingga sore. Pegel-pegel ni kaki yang
dari pagi berdiri dan bergerak terus.
LAgi memeriksa kesehatan ni |
Di hibur dengan penampilan unik kawan-kawan |
ini pada saat istirahat untuk makan snack |
Namun banyak hal yang unik namun sangat menyiksa batin
selama ikut latihan. Ketika saya telat datang, maklumi saja, saya harus
menempuh perjalanan sekitar 18 kilo meter dari rumah menuju ketempat latihan. Ketika pas memasuki lapanganm, di suruh jalan
jongkok sampai tempat kawan-kawan yang lain sedang latihan. Bayangin aja, bias sakit
perut tu, apa lagi belum terbiasa
Kadang – kadang ketika ada yang datang telat, disuruh
merayap, pas seperti latihan militer. Ada kejadian menarik ni, ketika sedang
istirahat buat makan snack, kami kaum Adam, ributnya Subhanallah. Sampe-sampe
membuat para pelatih geram. Karena kami kaum Adam sangat rebut, hukuman pun
menghampiri kami. Ya hukumannya sangat mengerikan dan sangat menjijikkan.
Inti dari hukuman ini adalah berbagi. Namun bila saya
mengingatnya membuat saya mual dan muntah. Sama seperti kala itu ketika giliran
saya, setelah melihat dan mencobanyanya. Isi perutnya langsung uekkk keluar
semua. Bahkan ada yang lebih parah dari saya, baru lihat aja sudah muntah. Mau tau
hukumannya apa?
Hukumannya adalah meminumsatu gelas the untuk 50 perserta
kaum Adam. Jika sudah mulai habis, yang di dalam mulut di muntahkan lagi kedalam
cangkir. Dan di kasih ke kawan yang disampingnya. Bayangkan saja, kitika itu
saya duduk 10 orang terakhir. Mau tau isi cangkir nya apa? Isi nya udah
ijoe-ijoe gimana gitu alihat dahak, harus dicoba dan di edarkan ke kawan yang
disebelah. Gimana gak keluar ni isi perut semua. Membayangin saja muntah, apa
lagi mencobanya, namun itu sudah saya raskan gi mana tersisanya saya ketika
itu.
Refreasing ke pantai, sambil main bola kaki |
Bahkan ada satu hukuman lagi yang membuat kepala pening, dan
akhirnya lagi-lagi mengeluarkan isi perut. Hukumannya adalah, guling-guling
satu kali lebar lapangan. Bayangin aja lebar lapangan sekitar 50 meter lebih. Gimana
gak pusing dan mengeluarkan isi perut.
To be Continue…
Tags:
Catatan
0 komentar