Ketika Seumapa menghampiri Kita

batincity.blogspot.com
Seumapa, pernah kah Anda mendengar kalimat tersebut..?? Ane sering sekali mendengar kalimat tersebut. Seumapa jika diartikan kedalam bahasa Indonesia berarti keteguran. Namun orang kampung ane menyebutnya dengan kata seumapa. Seumapa atau keteguran adalah suatu peristiwa yang berupa penyikit yang disebabkan disapanya kita oleh makhluk gaib. Apakah itu setan, hantu atau sejenisnya. Ane gak tahu juga, karena ane gak pernah lihat tampang mereka. Hehehe

Seumapa termasuk juga hal yang mistis, karena berhubungan dengan hal-hal yang gaib. Yang namanya orang kampung selalu terikat dengan hal-hal yang mistis. Setiap orang yang terkena seumapa biasanya mengalami sakit kepala, lemas, suhu panas tinggi (demam) atau bahkan tidak bisa bergerak lagi seperti orang pinsan. Menurut orang kampung ini karena mereka disapa oleh makhluk yang tidak terlihat. 


Keteguran di kampung ane yaitu Krueng Pantoe masih termasuk di wilayah Aceh Barat Daya, menyebut keteguran dengan kata seumapa. Dan ane tidak bisa memastikan apakah bahasa yang dikampung ane sama dengan bahasa yang ada di daerah Aceh lainnya. Menurut artikel yang ane baca, seumapa atau keteguran merupakan suatu budaya orang melayu dan yang sudah menjadi teradisi turun temurun sejak zaman dahulu kala. Namun di zaman yang serba canggih ini hanya sedikit yang bisa melakukan ritual untuk menyembuhkan orang yang terkena seumapa.

Untuk menyembuhkan orang seumapa atau keteguran kok pake ritual segala..?? Mungkin itu yang terfikir dibenak kita. Ritual untuk menyembuhkan orang yang terkena seumapa ini cukup mudah, Anda cukup menyediakan kunyit dan sedikit kapur sirih lalu serahkan kepada orang yang bisa melakukan ritual tersebut. Lalu kunyit tersebut akan di potong kecil lalu dibelah dua kemudian dioleskan kapur sirih pada kunyit tersebut, lalu kunyit tersebut diberi doa, dan berkali-kali melambungkannya ke atas dan dibiarkan jatuh di meja atau lantai. Kemudian dijatuhkan apakah orang tersebut terkena seumapa atau tidak. Menurut mamak ane, doa tersebut tidak bisa diberikan sembarangan, bila ada yang ingin belajar cukup meminta langsung kepada yang punya doa. Katanya biar berkah. Karena doa tersebut sudah turun temurun dari nenek ane, Jika orang tersebut sudah lama terkena seumapa kunyit tersebut akan nampak kemerahan sedangkan bila kunyit tidak kemerahan orang tersebut tidak terkena seumapa.

Setelah mengetahui ia terkena seumapa atau tidak. Setelah itu pula kita akan mengetahui siapa yang menegur atau menyapa, biasanya “keteguran arwah kerabatnya”. Bisa arwah anaknya, isteri atau suaminya, bisa paman, nenek atau bahkan tetangga-nya yang telah meninggal dunia, bisa siapa sajalah. Dan uniknya “teguran” itu selalu berkonotasi baik, kangen/rindu, menyapa “just say hello”, pokoknya sinyal dari arwah yang positif dan sama sekali tidak pernah berkesan seram dan jelek (http://sosbud.kompasiana.com/2010/05/30/seri-budaya-pengobatan-dan-kuliner-01-20596.html).

Lalu kunyit tersebut dioleskan di kening (jidat), tengkuk, dada, induk jari tangan, induk jari kaki. Dan jika ketegurannya dalam katagori parah kunyit tersebut di oleskan di punggung hingga pantat. Hal itu dapat dilakukan oleh yang melakukan ritual tersebut atau bisa dilakukan oleh siapa saja. Dan ini terbukti keseokan harinya orang yang keteguran merasa baikan, semula badan lemas, suhu badan tinggi, atau bahkan bagai orang pinsan tidak bisa bergerak akan merasa baikan. Ane perah merasakan hal tersebut, dan itu nyata.

Menurut artikel yang ane baca tentang manfaat kunyit. Kunyit dipercaya memiliki kandungan minyat atsiri, curcumin, turmerin dan zingiberen yang bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan dan antiinflamasi/ anti peradangan. Jadi selain ampuh di konsumsi untuk menurunkan panas tubuh, kunyit juga bisa menjadi salah satu bahan untuk memperkuat daya tahan tubuh. Umumnya, kunyit yang digunakan sebagai obat demam adalah jenis kunyit rimpang. (http://carapedia.com/mengatasi_demam_info3273.html)

Ritual ini dianggap sebagai penghubung antara orang yang sudah meninggal dengan yang hidup. Seperti yang sudah ane jelaskan di atas, umumnya yang terkena seumapa atau keteguran bersifat positif. Nah hal tersebut tidak boleh di percaya sepenuhnya, dan biarkan hal ini menjadi tradisi yang harus dijaga. 

Share:

0 komentar