Berkah di 9 April 2014
Matahari baru saja terbit. Aku masih tertidur pulas di atas tempat tidur. Lalu Abah datang mengingatkan bahwa, aku harus segera ke Alue Beliyong untuk menjadi saksi. Ah, aku pikir masih awal, tidak salahnya aku tidur sebentar lagi. Jam 08:15 aku bergegas siap-siap mandi, untuk segera ke TPS 5 untuk memberikan hak pilih. Namun di TPS 5 yang berada di Puskesmas Kuala Batee berjalan alot. Bagaimana tidak, panitia tidak menerima surat undangan dengan alasan terlalu banyak. Padahal bisa diletakkan di paling bawah sehingga pemilih tidak kewalahan menunggu.
Aku harus menunggu sekitar 1 jam, akhirnya bisa memberikan hak pilih pada 9 April hari ini. Benar-benar membosankan rasanya menununggu begitu lama. Ah biarkan saja, lalu aku berangkat ke desa Alue Beliyong dengan mengisi minyak motor 10 ribu rupiah. Jarak kesana kira-kira sekitar 9 kilo meter. Ya, aku disuruh oleh Abah untuk menjadi saksi di sana. Tak ada satu orang pun yang aku kenal, disana aku hanya berpuasa berbicara, aku hanya berbicara jika sedang perlu saja. Ternyata aku bukan seorang mahasiswa komunikasi, yang tidak bisa berkomunikasi dengan siapa saja. *salah jurusan kayak na guek*
Jam sudah menunjukkan angka 6 sore lewat, namun penghitungan suara masih saja belum kelar, dan itu menambahkan lagi kebosanan ku, hingga aku mencoret-coret kertas yang ada di depanku, menulis kata-kata yang mungkin tidak berarti, ah biarkan saja aku berkreasi dengan kata-kata :D
Aku pulang memang sudah magrib, sampai rumah aku mendapat kabar bahwa kakak ku sudah di bawa keu Sikabu tempat bidan yang ternama di Kecamatan Kuala Batee, hampir semua yang mau melahirkan dibawa kesana, tidak terkecuali kakakku. Hari ini 9 April, menjadi hari bersejarah buatnya, karena telah melahirkan salah satu pemimpin bangsa masa depan negeri ini. Bayi laki-laki yang dilahirkan tersebut cukup sehat, denganberat 3,5 kg. Dan alhamdulillah sehat wal afiat, ia tidak menyangka bisa melahirkan secepat ini, bahkan sebelumnya ia bercerita ketika melahirkan anak pertama dan kedua harus menahan sakit 1 hari 1 malam. Sedangka pada bayi laki-lakinya inia ia hanya menahan sakit dari jam 3 sore hingga jam setengah 7. Dan tepat ketika orang mau menunaikan ibadah shalat magrib, bayi kakakku lahirnya. Kelahiran ini turut memberikan kesenangan bagi keluarga besar, apalagi ini adalah bayi laki-laki seperti yang diharapkan.
0 komentar