Berdoa Menjelang 9 April, Esok
Jam baru menunjukkan angka 03:00 sore, orang-orang sudah mulai berdatangan. Membantu apa yang bisa dikerjakan, sedangkan aku hanya asyik menonton film kemerdekaan di ShineTV. Tak ku hiraukan apa yang di kerjakan di dapur sana. Fikirku itu memang bukan tugas seorang laki-laki harus ikut memasak dengan para ibu-ibu. Ini bukan rumahku, hari ini aku sedang berada di rumah Cut Lot, adik bungsu dari Mak. Rumahnya memang tidak jauh dari rumah, untuk tiba dirumah Cutlot, aku bisa menghitung langkah kaki.
 |
| rodivbosid.blogspot.com |
Malamnya, tetangga-tetangga mulai berdatangan. Mak juga ikutan datang, meskipun aku tahu, Mak tidak memilih caleg dari partai tersebut. Mungkin ini adalah bentuk dari sosialisasi, dan lagi pula Cutlot adalah adik laki-laki bungsu Mak, sehingga tak heran Mak juga ikutan membantu disana.
Yasinan adalah cara terbaik memohon doa kepada Allah. Aku tidak tahu apakah ini cara terakhir atau besok akan ada kejutan kilat dari para caleg untuk merebut hati rakyatnya. Di zaman yang serba susah ini, ketika semua barang mahal, mungkin uang adalah cara terbaik untuk merebut hati rakyat. Entahlah, aku tidak ingin suuzon dengan perilaku para caleg, mungkin mereka benar-benar bersih dari praktik politik uang, ataupun, terserahlah...
Kegiatan yasinan ini tidak hanya di lakukan di rumah Cutlot, tapi di rumah yang lainnya juga di lakukan, ya mungkin mereka dari partai yang berbeda. Semoga dengan yasinan tersebut, caleg-caleg tersebut jika terpilih berkah dan bebas dari praktik memperkaya diri sendiri kedepannya. Karena kita tidak tahu, sekarang dia bilang A besok sudah C. Karena kesempatan itu tidak akan datang kedua kalinya. Karena manusia itu makhluk sosial yang kadang sistem kasta itu akan berarti jika ia sudah terpilih dan duduk dilevel yang lebih tinggi.
Dan acara ini berakhir jam 10:00 malam, satu persatu keluar dari rumah Cutlot, meninggakan jejak dan pulang kerumah masing-masing.
0 komentar