|
Objek Wisata Suak Panteubreuh |
Dalam perjalanan balik dari Kuala Batee, Abdya menuju Banda Aceh, banyak sekali hal yang ingin ane bagikan. Salah satunya tentang objek pantai wisata Suak Panteubreuh, yang terletak di kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat. Jarak dari kota Meulaboh mungkin sekitar setengah jam perjalanan, maklum ane bukan penduduk asli kabupaten ini, ane hanya singgah sejenak untuk makan siang. Jadi wajar ane tidak tahu pasti berjapa jarak sebenarnya. Bahkan ketika ane searching di gugel tidak ada yang keluar tentang pantai ini.
Baby siapa sih yang tidak ingin melihat baby. Baby berasal dari bahasa asing yaitu Inggris, yang jika diartikan kedalam bahasa Indonesia berarti bayi. Mungkin ada diantara kita yang tidak ingin memiliki dedek bayi. Ya, banyak juga yang menggunggugurkan kandungannya karena belum siap memiliki seorang anak. Mereka-mereka ini adalah yang suka hidup bebas, atau wanita karir karena tidak memiliki waktu untuk mengurus seorang anak.
Mereka-mereka yang berbuat seperti ini, tentunya mendapat hukuman, baik secara agama maupun dalam kehidupan masyarakat. Yang saya maksud bukan wanita karir namun tetapi lebih ke orang yang menggugurkan kandungannya karena tega membunuh bayi yang ada di dalam kandungannya.
Matahari baru saja terbit. Aku masih tertidur pulas di atas tempat tidur. Lalu Abah datang mengingatkan bahwa, aku harus segera ke Alue Beliyong untuk menjadi saksi. Ah, aku pikir masih awal, tidak salahnya aku tidur sebentar lagi. Jam 08:15 aku bergegas siap-siap mandi, untuk segera ke TPS 5 untuk memberikan hak pilih. Namun di TPS 5 yang berada di Puskesmas Kuala Batee berjalan alot. Bagaimana tidak, panitia tidak menerima surat undangan dengan alasan terlalu banyak. Padahal bisa diletakkan di paling bawah sehingga pemilih tidak kewalahan menunggu.
Aku harus menunggu sekitar 1 jam, akhirnya bisa memberikan hak pilih pada 9 April hari ini. Benar-benar membosankan rasanya menununggu begitu lama. Ah biarkan saja, lalu aku berangkat ke desa Alue Beliyong dengan mengisi minyak motor 10 ribu rupiah. Jarak kesana kira-kira sekitar 9 kilo meter. Ya, aku disuruh oleh Abah untuk menjadi saksi di sana. Tak ada satu orang pun yang aku kenal, disana aku hanya berpuasa berbicara, aku hanya berbicara jika sedang perlu saja. Ternyata aku bukan seorang mahasiswa komunikasi, yang tidak bisa berkomunikasi dengan siapa saja. *salah jurusan kayak na guek*
Jam baru menunjukkan angka 03:00 sore, orang-orang sudah mulai berdatangan. Membantu apa yang bisa dikerjakan, sedangkan aku hanya asyik menonton film kemerdekaan di ShineTV. Tak ku hiraukan apa yang di kerjakan di dapur sana. Fikirku itu memang bukan tugas seorang laki-laki harus ikut memasak dengan para ibu-ibu. Ini bukan rumahku, hari ini aku sedang berada di rumah Cut Lot, adik bungsu dari Mak. Rumahnya memang tidak jauh dari rumah, untuk tiba dirumah Cutlot, aku bisa menghitung langkah kaki.
|
rodivbosid.blogspot.com |
Besok sudah tiba saatnya mencoblos, dan malam ini rencana akan ada pembacaan surat yasin di rumah Cutlot, memohon doa kepada yang Esa untuk memenangkan caleg yang mereka dukung. Dan disini aku tidak ingin menyebutkan nama partai tersebut. Mungkin ini adalah cara terakhir di tempuh untuk memenangkan pemilu esok hari.
Berbicara tentang pulang kampung siapa sih yang tidak tertarik. Apalagi kalangan mahasiswa yang umumnya mahasiswa rantauan. Menjadi mahasiswa terkadang memang selalu merindukan akan kampung halaman. Di kampung halaman banyak kisah yang menarik dan menjadi kenangan, terkadang kita merindukan akan kenangan-kenangan itu. Maka tak heran, bila ada peluang untuk pulang kampung, mahasiswa pun ikutan pulang. Apalgi ketika ada transfortasi gratis.
|
boediinstitute.wordpress.com |
Pemilu calon legislatif kini hanya tinggal menghitung hari. Banyak para caleg memberikan jasa kepada mahasiswa agar mereka bisa pulang ke kampung halaman mereka. Dan ini sudah jauh-jauh hari direncanakan oleh para caleg. Para caleg ini mendekati orang tua mahasiswa dengan memberikan iming-iming transfortasi gratis, sehingga orang tua tergiur untuk memulangkan anaknya menuju kampung halaman dengan syarat memberikan suaranya untuk caleg yang telah memberikan transfortasi gratis tersebut.
Hari ini cuaca memang tidak bersahabat, cuaca masih saja seperti beberapa hari sebelumnya ketika aku tiba di kampung halaman ku ini. Cuaca di sini sangat berbeda jauh dengan cuaca di kota Banda Aceh. Bila di Banda Aceh cuacanya panas, untuk keluar saja enggan rasanya, namun di kampung halamanku, Aceh Barat Daya, hampir tiap hari mendung, bahkan tidak jarang hujan pun turun menghampiriku. Senang rasanya melihat hujan. Karena aku memang penikmat hujan, aku sangat suka dengan tetesan-tetesan hujan yang turun dari langit itu. Apalagi tetesan itu menyentuh tanganku.
Makcek Rus datang kerumah, berbincang-bincang dengan Mak. Banyak hal yang mereka bicarakan, mulai dari pemilu yang sebentar lagi di adakan. Aku asik bermain dengan laptop didepanku. Selain kami bertiga juga ada Kak Mur, kakak perempuanku yang sedang menunggu waktu untuk melahirkan buah hatinya, dan juga ada Mak Ri, ikut berbincang dirumah ku yang sederhana. Sesekali diambilnya sirih di atas puan lalu diolehnya kapur ditambahkan dengan pinang. Kemudian beliau memakannya sambil bercerita tentang kisah masa kecilnya yang penuh dengan kebahagiaan. Ada lucu juga kadang kala ketika mendengar cerita dari Makcek Rus, bahkan tak heran hampir semua penghuni dirumahku tertawa mendengar cerita Makcek Rus, tidak terkecuali aku.
|
batincity.blogspot.com |
Seumapa, pernah kah Anda mendengar kalimat tersebut..?? Ane sering sekali mendengar kalimat tersebut. Seumapa jika diartikan kedalam bahasa Indonesia berarti keteguran. Namun orang kampung ane menyebutnya dengan kata seumapa. Seumapa atau keteguran adalah suatu peristiwa yang berupa penyikit yang disebabkan disapanya kita oleh makhluk gaib. Apakah itu setan, hantu atau sejenisnya. Ane gak tahu juga, karena ane gak pernah lihat tampang mereka. Hehehe
Seumapa termasuk juga hal yang mistis, karena berhubungan dengan hal-hal yang gaib. Yang namanya orang kampung selalu terikat dengan hal-hal yang mistis. Setiap orang yang terkena seumapa biasanya mengalami sakit kepala, lemas, suhu panas tinggi (demam) atau bahkan tidak bisa bergerak lagi seperti orang pinsan. Menurut orang kampung ini karena mereka disapa oleh makhluk yang tidak terlihat.
|
Beberapa Jenis Bunga yang ada di Hutan Kota BNI Banda Aceh |
Apa yang terbayang di benak Anda, bila ane berbicara tentang hutan. Pasti fikirannya berkelana menuju tempat-tempat yang sangat banyak ditumbuhi oleh berbagai macam pohon yang besar, binatang buas, semak-semak, berpetualang dan lain sebagainya. Nah kali ini ane akan berbicara tentang pohon-pohon namun tidak begitu besar seperti yang Anda bayangkan. Kali ini ane akan membahas sebuah hutan yang indah dengan berbagai macam tumbuh-tumbuhan, namun tidak ada binatang buasnya. Bahkan di hutan ini juga terdapat beberapa makam bersejarah dan sangat dirawat oleh penjaganya. Hutan yang ane maksud adalah Hutan Kota BNI Banda Aceh. Apakah Anda seduah pernah kesana..?? Jika belum yuk simak artikel ane yang satu ini.
|
Masjid Putih dari Depan |
Masjid menjadi ikon yang menarik bila kita berada Aceh, hal ini karena di landasi gelar untuk Aceh sendiri yaitu Aceh Seramoe Mekkah. Jika kita berada di Banda Aceh banyak sekali masjid yang patut kita kunjungi sebagai wisata religi, yang paling terkenal di Aceh adalah masjid raya Baiturrahman, yang memiliki kisah panjang sejak zaman kejayaan Sultan Iskandar Muda. Kali ini ane tidak membahas tentang masjid raya baiturrahman, ane ingin membahas sebuah masjid yang ada di daerah Darussalam kota para pelajar.
|
Berfoto bersama
Foto: dok. IPPELMAKUBA |
Waw gak nyangka acara Mubes IPPELMAKUBA masuk salah satu berita online yang ada di Aceh, nah bila ada teman-teman yang penasaran dengan beritanya bisa Klik disini. Ane gak membayangi sama sekali, ternyata ada juga wartawan yang mau meliputi acara tersebut.
Meski ane datang sudah bisa dikatakan telat, dan ane juga udah ditelpon oleh sekretaris panitia yang juga sahabat ane sendiri untuk segera merapat kesana, meski ia sudah berusaha untuk menjemput ane, maklumi saja ya. Ane gak ada kendaraan pribadi, sehingga butuh tumpangan untuk kesana. Acara Mubes ini dilaksanakan di Aula Asrama ABDYA. Awalnya ane gak ada niat pergi, namun karena merasa tidak enak ane akhirnya menghubungi sahabat karib ane dari jaman SMP hingga sekarang, meskipun dia orangnya kepedean yang sangat tinggi dengan terpaksa ane mengajak dia, meski dia bukan sekecamatan dengan ane.