2 januari 2013
Pagi
kembali datang. Mentari kembali bersinar, aku bersyukur kepada tuhan
hari ini, karena masih bisa menikmati hari. Pagi ini aku menunggu
seorang teman, katanya dia akan kesini untuk mengkopi beberapa tugas
yang aku simpan dilaptop. Karena hidup ini harus saling berbagi, jika
bisa membantu kenapa tidak untuk membantu, karena suatu saat kita akan
membutuhkan bantuan orang lain.
Sekitar jam 9:03 pagi, nada ponselku berbunyi, sebuah pesan masuk dari Bang Andi dan ku baca isinya. Dia menanyakan apakah aku bisa untuk pergi kerumah sakit untuk mengontrol kesehatan gigiku. Aku manyanggupinya. Sebelum pergi ku selesaikan tugas untuk meringkas buku teknologi komunikasi setengah halaman dauble folio. Setelah itu baru aku siap-siap untuk menuju rumah sakit.
Hari memang panas, kurasakan peluh membanjiri badan ini, aku harus berjalan kaki menuju rumah sakit tersebut, karena aku tidak tahu harus menaiki angkutan jalur mana untuk menuju kesana, karena tempatnya di pusat kota, aku cuma menaiki angkutan untuk sampai kota saja. Dan berjalan lagi sekitar satu kilometer lagi untuk sampai sitempat tujuan.
Sekitar satu jam lamanya aku disana, dari mulai nunggu, ngantri dan diperiksa. Dan aku pun melangkahkan kaki menuju kost-kostan, sebelumnya aku membuat janji dulu untuk memeriksa lagi gigiku. Aku harus berjalan kaki lagi, melewati blangpadang menuju masjid raya baiturrahman Banda Aceh. Masjid yang memiliki nilai sejarah ini masih berdiri dengan megahnya di pusat kota Banda Aceh. Aku kembali mencari angkutan untuk pulang. Setelah aku dapati sebuah angkutan jalur Darussalam, segera aku naiki. Akulah penumpang pertama, dan aku harus menunggu lagi hingga akutan ini penuh. Seorang gadis masuk, gadis yang memakai rok hitam yang dipadukan dengan baju biru mudanya dan mengenakan jilbab hitam pula, tersenyum sambil menawarkan makanan yang di bawanya kedalam angkutan. ''mau??'' ditersenyum kearahku
''tidak terima kasih'' aku kembali tersenyum kearahnya. Entah dimulai dari mana, kami mulai bercerita, dan yang aku tahu dia mahasiswi psikologi unsyiah angkatan 2010 yang berasal dari padang. Hem, sesekali aku melirik dan memperhatikannya kala kami terdiam. Dan angkutan pun penuh dengan penumpang. Angkutan ini pun berjalan menuju darussalam kota pelajar mahasiswa banda aceh. Dia bisa dikatakan cukup manis, meski aku tidak tahu siapa namanya. Jika jodoh kan tuhan akan mempertemukan kembali. Tulang rusukku yang hilang pasti akan kembali pada yang empunya.
Aku turun di darussalam, aku singgah diwarnet tempat aku berkerja, sambil brawsing dan berselancar di dunia maya, aku berada disana sekitar 2 jam lebih. Aku malas pulang ke kost karena nanti harus kembali lagi menuju kampus. Hujan cukup lebat, air masih tergenang dimana-mana. Jam hampir menunjukkan angka 3:39 aku harus segera bergegas menuju kampus, karena hari ini aku ada final mata kuliah. Di perjalanan menuju kampus aku bertemu seorang teman dan menumpang menuju kampus ditengah hujan yang tadi lebat kini dengan gerimisnya yang membasahi.
Kuliahpun berlalu, namun hujan masih mengguyur dengan derasnya. Tampak masih banyak mahasiswa yang bersenda gurau dengan teman-temannya sambil menunggu hujan reda. Hari hampir gelap, hujan masih saja belum berhenti, bahkan ada beberapa orang langsung menerobos hujan untuk segera pulang menuju rumah. Aku dan beberapa orang temanku masih disini, menunggu hujan reda untuk pulang.
oleh Rahmat Amien pada 3 Januari 2013 pukul 0:05 ·
Sekitar jam 9:03 pagi, nada ponselku berbunyi, sebuah pesan masuk dari Bang Andi dan ku baca isinya. Dia menanyakan apakah aku bisa untuk pergi kerumah sakit untuk mengontrol kesehatan gigiku. Aku manyanggupinya. Sebelum pergi ku selesaikan tugas untuk meringkas buku teknologi komunikasi setengah halaman dauble folio. Setelah itu baru aku siap-siap untuk menuju rumah sakit.
Hari memang panas, kurasakan peluh membanjiri badan ini, aku harus berjalan kaki menuju rumah sakit tersebut, karena aku tidak tahu harus menaiki angkutan jalur mana untuk menuju kesana, karena tempatnya di pusat kota, aku cuma menaiki angkutan untuk sampai kota saja. Dan berjalan lagi sekitar satu kilometer lagi untuk sampai sitempat tujuan.
Sekitar satu jam lamanya aku disana, dari mulai nunggu, ngantri dan diperiksa. Dan aku pun melangkahkan kaki menuju kost-kostan, sebelumnya aku membuat janji dulu untuk memeriksa lagi gigiku. Aku harus berjalan kaki lagi, melewati blangpadang menuju masjid raya baiturrahman Banda Aceh. Masjid yang memiliki nilai sejarah ini masih berdiri dengan megahnya di pusat kota Banda Aceh. Aku kembali mencari angkutan untuk pulang. Setelah aku dapati sebuah angkutan jalur Darussalam, segera aku naiki. Akulah penumpang pertama, dan aku harus menunggu lagi hingga akutan ini penuh. Seorang gadis masuk, gadis yang memakai rok hitam yang dipadukan dengan baju biru mudanya dan mengenakan jilbab hitam pula, tersenyum sambil menawarkan makanan yang di bawanya kedalam angkutan. ''mau??'' ditersenyum kearahku
''tidak terima kasih'' aku kembali tersenyum kearahnya. Entah dimulai dari mana, kami mulai bercerita, dan yang aku tahu dia mahasiswi psikologi unsyiah angkatan 2010 yang berasal dari padang. Hem, sesekali aku melirik dan memperhatikannya kala kami terdiam. Dan angkutan pun penuh dengan penumpang. Angkutan ini pun berjalan menuju darussalam kota pelajar mahasiswa banda aceh. Dia bisa dikatakan cukup manis, meski aku tidak tahu siapa namanya. Jika jodoh kan tuhan akan mempertemukan kembali. Tulang rusukku yang hilang pasti akan kembali pada yang empunya.
Aku turun di darussalam, aku singgah diwarnet tempat aku berkerja, sambil brawsing dan berselancar di dunia maya, aku berada disana sekitar 2 jam lebih. Aku malas pulang ke kost karena nanti harus kembali lagi menuju kampus. Hujan cukup lebat, air masih tergenang dimana-mana. Jam hampir menunjukkan angka 3:39 aku harus segera bergegas menuju kampus, karena hari ini aku ada final mata kuliah. Di perjalanan menuju kampus aku bertemu seorang teman dan menumpang menuju kampus ditengah hujan yang tadi lebat kini dengan gerimisnya yang membasahi.
Kuliahpun berlalu, namun hujan masih mengguyur dengan derasnya. Tampak masih banyak mahasiswa yang bersenda gurau dengan teman-temannya sambil menunggu hujan reda. Hari hampir gelap, hujan masih saja belum berhenti, bahkan ada beberapa orang langsung menerobos hujan untuk segera pulang menuju rumah. Aku dan beberapa orang temanku masih disini, menunggu hujan reda untuk pulang.
oleh Rahmat Amien pada 3 Januari 2013 pukul 0:05 ·
Tags:
Diari Hujan
0 komentar