Curhatan Rindu
Lantunan suaranya begitu merdu dan syahdu.
Membuat hati kian bergelora.
Menahan tangis dalam rindu.
Terpukai hati bersama gelapnya malam. Rindu.
Darussalam, 28 Mai 2013 (19:43 WIB)
Ya, aku juga rindu. Sepertimu.
Alunan lagu ini menuju padanya di ujung sana.
Suaranya mengalun merdu.
Setenang air hujan yang turun malam itu.
Ingin secepatnya aku bersua denganmu. Ibu.
Kapan waktu itu?
Ya semoga cepat terwujud.
(Dharman Sagiboy. Rabu 8:21 WIB)
Rindu...
Kata pujangga bersyair merdu..
Mewakili rasa hatiyang kian bergelora
Terasa di jala-jala heningnya malam
Kenapa dengan malam ini?
Apakah kau lagi kelabu?
(Rina Satria, Selasa,19:58 WIB)
Kau tahu malam ini membisu.
Resah hati yang menggelabui.
Bersama malam purnama nanti.
Syair ini begitu menusuk hati.
Terpatri besama rindu di hati.
(Rahmat Amien, Selasa 20:02 WIB)
Tenang sayang..
Malam ini tak akan memisu
Ada semilir angin yang menemani!
Yang mampu menenangkan jiwamu
Dan mamu merasakan kerinduanmu
terhadapku atau terhadap dirinya yang jauh di sisimu
(Rina Satria, Selasa 20:06 WIB)
Semilir angin malam ini begitu kencang.
Menembus pori-pori kulitku. Dingin.
Akankah pesan rindu itu datang padamu
Atau seseorang yang jauh disana. Tidak.
Aku begitu takut. Pesan itu terbawa angin lalu.
yang tak akan pernah sampai padamu dan padanya yang jauh di ujung sana
(Rahmat Amien, Selasa 20:13 WIB)
tenang sayang.
Aku yakin sampai..
Rindumu padaku atau terhadap orang di ujung sana.
Akan terasa melalui hembusan nafasmu.
Yang terbawa angin dengan debunya yang tergelincir
Dengan detakan jantungmu
Yang di ikuti oleh detakan jarum jam
Yang seolah-olah memjiwai kerinduanmu.
(Rina Satria, Selasa 20:18 WIB)
Ku ucapkan doa di setiap sujudku nanti.
Kini telah kuantarkan rinduku melalui angin ini
Untukmu dan untuknya yang jauh disana. Sayang.
semoga debu-debu rindu menyentuh ragamu dan raganya.
Rindu yang terobati
(Rahmat Amien, Selasa 20:35 WIB)
0 komentar