Apa Itu Thalassemia?




Talesemia, pernahkah kalian tahu apa itu talasemia..??
Sebenarnya saya tidak tahu apa itu talasemia, namanya saja tidak begitu familiar di telinga saya, apalagi mengetahui apa itu talasemia. Rasa penasaran saya terjawab sudah ketika mengikuti SEMINAR HARI DONOR DARAH SEDUNIA dengan tema "MEMBANGKITKAN KEPEDULIAN TERHADAP PENDERITA THALASSEMIA". Di hari ini (12/6) saya mengetahui ap itu talasemia.
http://thalasemia.org/

Talasemia adalah suatu kelainan darah akibat tidak cukupnya hemoglobin sehingga penderitanya harus mendapat transfusi darah dan perawatan medis secara teratur. Hemoglobin amat dibutuhkan karena berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Di hari ini pula saya mengetahui bahwa Aceh mendapat peringkat pertama penderita talasemia di Indonesia. Menurut Dokter Heru yang menjadi narasumber di seminar hari ini, di rumah sakit dr. Zainal Abidin, terdapat 250 orang yang menderita penyakit ini. Yang paling muda berusia 5 bulan dan yang paling tua berusia 64 tahun.

Talasemia sebenarnya bukan penyakit tetapi kelainan genetik yang di turunkan oleh orangtua yang memiliki penyakit talasemia. Kebanyakan yang menderita talasemia adalah anak-anak, anak-anak penyandang talasemia ini setiap bulan harus melakukan transfusi darah untuk melanjutkan hidupnya. Di aceh sendiri permintaan darah 100 kantong perhari, sedangkan PMI kota Banda Aceh hanya mengumpulkan 60 katong perhari. Drah Untuk Aceh juga membuka program #10for1Thalessamia, yang artinya Darah Untuk Aceh (DUA) mencari kakak-kakak asuh untuk mendonorkan darahnya kepada salah satu anak penderita talasemia secara rutin setiap 3 bulan sekali. Menurut situs thalassemia.org adalah suatu kelainan darah akibat tidak cukupnya hemoglobin sehingga penderitanya harus mendapat transfusi darah dan perawatan medis secara teratur. Hemoglobin amat dibutuhkan karena berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
Twitter @DarahUntukAceh
Talasemia ini belum ada obatnya, menurut dokter Riswan yang juga menjadi pemateri pada seminar hari ini mengatakan bahwa, penyakit ini belum ada obatnya namun bisa di cegah sejak dini dengan tidak menikah dengan sesama penderita talasemia. Bagi penderita talasemia dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum menikah, dan di beri bimbingan psikiater bila sudah benar-benar saling cinta.

Yang membuat saya haru adalah, ketika Gea yang merupakan salah satu anak yang menderita talasemia membacakan puisi yang begitu menyentuh. Saya ingat sedikit cuplikan dari puisi yang di bacakan gea, betapa  tidak tahunya seorang anak ia menderita penyakit talasemia, yang ia tahu hanya dalam 20 hari sekali ia harus di bawa kerumah sakit. Ibu dari gea juga bercerita awalnya ia tidak tahu bahwa Gea menderita talasemia, ia menyadari setelah perut GEa mulai membucit yang di akibatkan oleh pembekakan Limpa. Setelah itu Gea di bawa kerumah sakit, dan di rujuk ke rumah sakit, Gea langsung mendapatkan transfusi darah pertamanya ketika itu, ketika itu Gea baru berusia 4 tahun, dan sekarang Gea berusia 8 tahun, Gea menyadang penyakit tersebut sejak 4 tahun yang lalu, ia secara rutin melakukan transfusi darah setiap bulannya. Hal ini dikarenakan penderita talasemia memiliki kadar Hemoglobin (Hb) yang sangat kurang bahkan tidak ada sama sekali, oleh karenanya penyandang talasemia melakukan transfusi darah secara rutin.


Share:

1 komentar

  1. Tulisannya bagus, tapi agak kecil tulisannya. Jadi kesulitan untuk membacanya!

    ReplyDelete