Kapanlagi.com
- Sebagai salah satu agama dengan jumlah pemeluk terbesar di dunia, agama Islam
memang mengalami perubahan yang begitu besar dalam satu abad terakhir.
Dengan
Al-Qur'an sebagai kitab suci mereka, umat Muslim sudah tersebar milyaran
totalnya di seluruh dunia ini dan berhasil berdampingan dengan pemeluk Kristen,
Katolik, Buddha, Hindhu, dan kepercayaan lainnya. Bahkan Indonesia menjadi
negara demokrasi dengan jumlah Muslim terbesar di dunia.
Di luar masih hujan dengan derasnya. Dan aku tertahan disini, tak bisa pulang. Rinai hujan begitu damai dengan iramanya. Ya aku selalu bahagia setiap hujan menyapa Negeri ini. Negeri yang kaya akan keindahan dunia. Kau tahu hujan itu menyimpan bejuta kenangan dari setiap butirnya. Begitu indah dan nyata. Terasa damai bila melihat ia turun dari langit-Nya.
Masa lalu kini memang telah berlalu, namun ia kini menjadi kenangan yang sangat berharga bagi setiap makhluk yang bernama manusia. Masa lalu yang menjadi kenangan dapat hadir kapan saja sesuka hatinya. Kini masa lalu yang penuh dengan kenangan itu kembali teringat. Meski kesakitan jiwa bila mengingatnya.
Mungkin kau begitu sempurna yang begitu sulit untuk dilupakan. Semenjak kau pergi menghadap-Nya, diri ini terasa hampa dalam kesendirian. Sulit memang untuk melupakan masa terindah itu. Tak ada alasan yang kuat bagiku untuk melupakanmu begitu saja dalam hati ini.
Tunggu aku…
Aku akan berlari menuju
arahmu
Jangan lelah untuk
menungguku
Aku butuh cinta untuk
menguatkan ku disini
Meski pun ku tahu cinta
itu abstrak tak berbentuk
Ku yakin di ujung jalan
sana ada cinta untukku
Tunggu aku di ujung
jalan
Cinta yang akan menemani
hari-hari yang layu
Tak tahu kapan aku
akanbisa menyebrangi jalan ini
Terlalu banyak kendaraan
yang melewati jalan ini
Tunggu aku di ujung
jalan
Jangan lelah menungguku
Aku akan datang menemuimu
Jangan lelah untuk
menungguku
Karena ku yakin kaulah
bagian yang hilang dari hidupku
''Aku takut, aku tidak akan bahagia nanti. Dia seperti anak-anak. Mungkin aku akan bahagia bersama orang lain selain dia'' ceritanya dengan pasrah. Yani akhir-akhir ini dekat dengan seorang pria teman dari temannya ketika masih SMP dulu. Fikar begitu pria itu disapa sama teman-temannya.
''lalu siapa yang akan menjamin kau akan bahagia dengan orang lain, beb?'' Tanya Iqbal melalu telepon selulernya ketika Yani bertanya itu kepadanya.
''bukankah kebahagiaan itu datang setelah ada kebersamaan? Seharusnya kau nikmati dulu kebersamaan itu bersamanya, dan kebahagiaan akan datang. Atau jika nanti kau tidak menemui kebahagiaan yang kau cari. Kau bisa mengakhiri hubungan itu'' jelasnya dengan pasti kepada Yani.
Judul : Positif
Pengarang : Maria Silvi
Penerbit : Jogja Bangkit Publisher
Tebal : 235 halaman
“Mungkin kamu memang orang yang lurus, sering berdoa, nggak jajan, masih perawan, tapi kerjaanmu itu dokter! Bukan Santo Petrus! Kerjaanmu itu mengobati orang, bukan memutuskannya berdosa atau nggak!”
dr Maria Silvia Merry atau Maria Silvi, perempuan yang berusia 27 tahun itu menceritakan mengenai kehidupan seorang dokter muda, Glad yang dikenal ramah, pintar, dan berdedikasi di mata pasien, teman sejawat, bahkan para dokter senior. Namun Glad sangat skeptis terhadap penderita HIV/AIDS dan sangat membenci mereka para ODHA yang dianggap sebagai sampah masyarakat, setiap mendapat pasien tersebut dia selalu menukarnya dengan teman-teman sejawatnya.
|
Sumber Foto : Arrahmah.com |
Pierre Vogel juga dikenali sebagai Abu Hamza adalah seorang pendakwah Islam Jerman dan bekas peninju profesional...
Vogel memeluk agama Islam pada tahun 2001 dan tidak lama selepas itu memulakan kursus pengajian Islam di Jerman...
Selama dua tahun beliau belajar bahasa Arab dan al-Quran di sekolah swasta Om Al-Qura di Mekah. Pada tahun 2006 beliau kembali ke Berlin dan memulakan pengajaran Islam di Al-Nur-Moschee (masjid) Neukölln, di universiti-universiti dan juga di kalangan orang Kristian.
Oleh :Rahmat Amien
Aku melihat semburat senyum diwajahmu.
Kau berusaha melawan fatamorga, melawan kerasnya hidup ini.
Kau begitu tegar menghadapi kenyataan hidup ini,
Tak pernah ku lihat kau menangis mengeluh keadaan ini.
Kau selalu tersenyum, menahan kesedihanmu
Asa dan impianmu terlalu tinggi untuk membahagiakan anak-anakmu
Tak pernah ku lihat kau lelah, walau tidurmu hanya sebentar saja
Kau begitu bekerja keras
Berharap asa-asamu akan menjadi kenyataan
Yang akan merubah hidup dan keadaan ini
Ku coba rangkai
kata dengan pena ini. Berharap kau akan membacanya, ini hanya kisah klasik,
yang terjadi setiap saat. Saat cinta
benar-benar datang menghampiriku. Rasa ini mungkin anugerah, anugerah itu
datang padaku sejak 3 tahun lalu, ketika pertama kali kita bertemu. Bibir manyun
itu, buat aku tersenyum setiap kali kau melakukannya, ketika kau merasa kesal
pada seseorang. Lucu, aku sedikit tertawa ketika melihat itu.
Halo sobat Blogger,
kali ini ane ingin memposting sebuah puisi teman ane, yang ane ambil dari
status pesbuknya dia, kayaknya dia lagi galau berat tu
(hehehehe) :D
Langsung saja, yuk kita simak puisinya.
Cekidot :)
Galau
Ajarin
aku tersenyum
Ajari aku menangis
Karna kesedihan ku
Tak mampu tersenyum
Karna kesedihan juga
Oleh : Rahmat Amien
''Rif
apa yang harus aku lakukan, aku belum sanggup. Belum sanggup Rif menerima
kenyataan ini'' suara Firman memecahkan keheningan di sore yang terlihat
mendung, dan gerimis mulai turun dari langit yang indah. Di teras depat rumah
Arif duduk Firman yang sedang membutuhkan teman curhat untuk masalahnya. Sambil
ditemani dengan secangkir Kopi buatan Mak Aisyah, ibunya Arif. Selama ini
Firman sering kesini menceritakan keluh kesah yang dihadapinya.
''jika kau tak sanggup mengapa kau melakukan itu Man??'' tanya Arif ''kau harus
mempertanggung jawabkan perbuatanmu atas Rina''
''tapi
Rif, aku benar-benar belum siap menerima kenyataan ini, apa yang harus aku
katakan pada Mak di kampung. Pasti dia kecewa Rif''
''lalu
apa yang akan kau lakukan Man, apa kau akan menyuruhnya untuk menggugurkan
kandungannya?? Apa kah kau setega itu membunuh calon anakmu sendiri?''
pernyataan Arif membuat Firman diam, karena merasa terpojok.
''maafkan
aku Rif, aku khilaf aku tidak sengaja melakukannya''
''buat
apa kau minta maaf padaku Man, cukup kau minta maaf pada Allah, Rina dan Mak mu
di kampung''
''lalu
aku harus bagaimana Rif, tolong aku'' Firman merengek dengan nada putus asa
''nikahilah
Rina, cuma itu yang harus kau lakukan Man''
''aku
belum siap Rif''
''lalu
kapan kau akan siap, ini akibat yang harus kau tanggung Man. Karena hidup ini
sebab akibat'' Firman hanya diam, pandangannya tertuju keluar menyaksikan
gerimis yang menjadi hujan turun membasahi bumi. Tatapannya kosong melihat
rinai-rinai hujan.
***
Brawsing sekelak. Eh pas cari-cari tentang Raibow, yang eluar malah lagunya David Archuleta. Kayaknya enak bila di dengar ni. Langsung saja ane mengarahkan kursor most untuk mengklik link tersebut. Hemm, lagunya benar-benar asik ternya. Ditambah lagi di luar sana hujan sedang asik-asiknya membasai bumi. Ya karena hujan adalah aku, hehehehe
Ah, pembahasannya kok malah ke hujan ya??? Mending Baca aja lirik lagunya. Lain kali di upload vidionya. Cekidot :)
RAINBOW
Fallin' out, fallin' in
Nothing's sure in this world no, no
Breakin' out, breakin' in
Never knowin' what lies ahead
We can really never tell it all no, no, no
Say goodbye, say hello
To a lover or friend
Sometimes we never could understand
Why some things begin then just end
We can really never have it all no, no, no
Hujan. Rinainya membasahi genteng rumahku. Deras, cuma sebentar bagai angin lalu. Ini malam minggu, rinainya turun dengan perlaan, dingin. "Hujan adalah aku" terlintas kata itu di benakku. Ya, hujan adalah aku. Semua orang mengatakan itu bahwa setiap hujan datang pasti ada aku dibaliknya. Oia aku lupa memperkenalkan diri, Namaku Rahmat sedangkan nama belakangku aku ambil dari nama Ayahku Muhammad Amin. Aku hanya mengambil kata belakang dari nama Ayahku saja, yaitu Amin. Jadi namaku adalah Rahmat Amien, meski di akta kelahiranku jelas-jelas hanya tercantum nama Rahmat saja, tidak ada kata Amin-nya. Ah, lupakan itu.
Hujan adalah Rahmat, sering sekali aku mendengar kata itu. Betapa beruntungnya orang yang bernama Rahmat. Betapa tidak rahmat itu paling dibutuhkan semua orang, termasuk ketika hujan turun. Aku senang melihat hujan, hujan itu indah bagiku. Meski ia membuat kedinginan kadang kala. Mungkin aku lahir kala hujan turun, makanya orang tuaku memberi namaku dengan kata Rahmat. Ah, aku lupa menyanyakan itu kepada Mak yang telah melahirkan ku, dan kini kutinggalkan ia ikapung tepat kelahiranku Krueng Pantoe, Aceh Barat Daya.
Iklas...
Menjauh, pelan-pelan
hingga hilang di pelupuk mata
Pergi entah kemana
Mengikuti jejek-jejak angin
Melayang mengikuti mega-mega
Takhlukkan dunia, dengan langkah kaki
Menerjang badai..