Catatan Mahasiswa.. Episode ''Senja'' (4)



Hari sudah senja, matahari bergerak dengan perlahan meninggal jejak lembayung senja yang mengindahkan mata yang melihat. Jejak-jekak senja perlahan menhilang, lalu berganti dengan sang malam. Kumandang azan terdengar jelas di telinga, namun hiruk pikuk kendaraan begitu cepat melintasi jalan kota, semua buru-buru ingin pulang atau menuju masjid terdekat.

Aku dan Pian pergi ke meunasah terdekat dengan kos ku. Meski aku sudah lama tinggal di daerah ini, namun baru kali ini aku menyentuh lantai meunasah panggung ini.


Meunasah ini hampir seperti rumoh Aceh bentuknya, unik. Magrib disana bagaikan aku berada di kampung halaman sendiri. Nuansanya benar-benar alami pedesaan.

Malam ini kami bertiga, aku, Ila, dan Pian hanya makan malam dengan mie instan, walaupun Pian bukan anak kost, namun ia mungkin menegrti keadaan anak kost. Mie instan mungkin makanan favorit yang sering ditemui setiap kost.
Cukup lama Pian disini, dan Ila pun pergi mengurus proyeknya, kini hanya tinggal aku dan Pian. Kami bercerita panjang lebar, dari A hingga Z mungkin. Hingga Pian mendapat telepon dari orang rumahnya, karena udah jam 9 malam ia belum pulang juga. Dan kami mengakhiri perbincangan yang panjang itu. Pian pun pamit pulang karena sudah disuruh pulang sama ibunya. Aku hanya mengantarkan ia sampai depan, hingga Pian benar-benar hilang dari pandangan mata.

Share:

0 komentar