Catatan Mahasiswa.. Episode ''Sudah Terbiasa'' (3)

Tak butuh waktu lama un tuk tiba di Lingka Kupi, sebuah tempat baru yang di kunjungi oleh anak-anak kampusku. mungkin ini yang paling dekat dengan kampusku, hanya berjarak sekitar 100 meter saja untuk tiba disana dari kampus.


''tu mereka La'' setelah motor diparkir, aku langsung menuju ketempat Husna dan kawan-kawan yang sedang main uno.

''gimana tugan na?''
''tu lagi dibuat?'' siapa yang buat?? Padahal mereka lagi main kartu Uno dengan gambat angry bird.
''gak makan ko Ndi?'' tanya Nur yang duduk disebelahku
''lanjut aja Nur, aku baru siap makan nasi tadi bareng Ila'' balas ku seadanya.
''tu dilaptop si Nur, ko buat trus'' nada suara Husna sedikit meninggi
''mana Nur?'' sambil menunggu Nur yang mengambil laptop dari tasnya.
''lihat aja di data D, cari aja tugas M3'' kata Nur, datar. Dan melanjutkan makan siang na.


Beginilah kehidupan mahasiswa disini, bermain dulu baru mengerjakan tugas. Masih untung mereka main Uno yang tak tau kapan selesainya, namun yang lebih parah lagi, mereka lebih suka main game online dulu dan menyepelekan tugas. Rata-rata warung kopi di Aceh, difasilitasi dengan wifi. Yang bisa digunakan untuk brawsing atau sekedar berselancar di dunia maya.

''Ndi, aku pulang dulu ya?, mau ngambil tas ni'' Ila sedikit berbisik padaku.
''kemana kau La? Buat tugas dulu'' suara Husna yang lantang di dengar ole seluruh pebghuni warung kopi ini.
''pulang dulu, mau ngambil tas''
''ah, paling gak balik lagi, alasan aja tu'' suara Asra sedikit terdengar, lalu ia melanjutka main kartu uno sambil menyantap makan siangnya.

Tak lama berada di situ, tiba-tiba Ila minta izin pulang, katanya mau ambil tas. Yang akhirnya tidak pernah balik lagi. Itu cuma alasan dia saja sebenarnya untuk menghindari tugas, paling di rumah ia hanya tidur saja.

Dan dugaan ku itu benar 100 %. Ia benar-benar tidak kembali. Ini bukan kali pertama ia begitu, namun sudah keseringan, sehingga bisa di baca wataknya apa dengan berbagai alasan yang dia berikan.

Aku kembali ke kampus, menumpangi sepeda motor milik Husna, tak lama di kampus, lalu dosennya masuk, lalu memutarkan vidio.

Ada raut kekesalan di wajah asdos muda ini, dia adalah kakak leting kami, kakak angkatan 2007. Betapa tidak, jam sudah menunjukkan angka 5 sore masih ada saja mahasiswa yang telat.

''masih asdos saja belagu'' begitulah kata yang kudengar dari salah satu teman di bekakangku.
''udah kasih materi gak jelas, masa kasih nonton vidio. Lalu disuruh buat berita pertemuan, tanpa menjelaskan bagaimana caranya''
''mabok tu kakak leting. Eits asdos maksudnya''
''hahahaha'' suara ketawa dari beberapa mahasiswa terdengar jelas.

Jam sudah menunjuk angka 6 sore. Aku bingung harus pulang sama siapa, apalagi Ila pergi ambil tas sampai gak masuk kuliah. Fikar pun baru keluar, langsung gak nampak batang hidungnya.
''siapa yang berbaik hati, yang mau antar aku pulang?'' tanyaku pada beberapa kawan yang sedang menuruni tangga menuju parkiran.
''gak ada kawan pulang ko?'' tanya Pian.
''gak ada pian, si Ila gak masuk tadi. Fikar buru-buru. Ko antar aku ya'' dengan memberikan sedikit senyum pepsodent.
''oke'' dan kami pun menuju parkiran, dan pulang menuju kost dan rumah masing-masing.

oleh Matt Amien (Catatan) pada 20 Maret 2013 pukul 0:39

Share:

0 komentar