Menemani Wiwin


Wiwin Rinaldi Sesaat sebelum pulang dari Rumah Sakit

Senin siang, tepat jam 11:30 hape ku berbunyi. sebuah nada pesan SMS singkat masuk. Namun tidak aku pedulikan, karena kau lagi sibuk main Facebook, rasanya menggagu sekali jika ada sebuah pesan masuk. "Siapa lagi yang SMS, menggangu saja" fikirku.

Beberapa Menit Kemudian kututup aplikasi facebook yang ada di layar hapeku, dan aku membuka kotak masuk untuk melihat siapa yang mengSMS. Sebuah nama yang tidak asing lagi bagiku, Kakang Begitu nama yang tertera di layar hapeku. segera ku buka dan ku baca.
"Mad, Si Wiwin Rinaldi kecelakaan tadi ma mobil...blg ma si herman y.." 



Aku kaget, dan segera menelpon Kakang. namun tidak di angkat. Ku coba telpon lagi. dan akhirnya aku mendengar juga suara dari hapeku ini.
"Aku lagi dirumah Sakit Fk Unsyiah" sebuah suara yang aku kenal. ya Wiwin yang mengangkat telponnya.
"Bagaiman keadaan qe sekarang win?" tanyaku dengan nada penasaran
 "Nanti aja aku cerita, qe kesini trus. aku lagi sendiri ni. si Kakang lagi pulang sebentar" jawabnya
"oke. aku kesitu sekarang juga"
"iya. aku tunggu" balasnya.
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Tut tut tut sebuah musik yang mendakan bahwa telpon sudah di putuskan.


Mendengar kabar langsung dari Wiwin, dengan bersegera aku langsung menuju ke RS Prince Nayef bin Abdul Aziz FK Unsyiah.  Setelah memarkirkan kendaraan, langsung aku menuju ruang UGD. yang awalnya aku harus bertanya-tanya dulu dimana letak ruang UGD tersebut. Awalnya aku bingung ini rumah sakit kok sepi amat ya, seperti gak ada orang sama sekali. Wajar saja bila semua orang berfikiran begitu, karena rumah sakit Prince Nayef Bin Abdul Aziz memang baru di buka, katanya akhir bulan April kemaren RS ini di resmikan.

Wajar saja nampak sepi seperti RS mati tak pernah digunakan lagi. Ketika tiba di IGD, cuma dua orang yang berbaring disana. Wiwin dan seorang cewek, tapi kata perawat yang kerja disitu kakak itu lagi sakit perut. Ku masih melihat keadaan Wiwin yang berbaring lemas dengan beberapa luka lecet di pinggir mata, kaki dan kepalanya harus dijahit. Wajahnya tersenyum ketika ku menghampirinya, "Terima kasih sudah datang menjengguk" katanya sambil tersenyum. Dan tanpa basa-basi lagi langsung saja aku mengintrogasi Sahabatku ini. "Kok bisa kecelakaan..???. Kata Si Kakang qe habis ditabrak mobil ya..???"

Berfose dulu bersama Hendri Nasyidar

"ah. si kakang cuma melebih-lebihkan saja, cuma tadi waktu mau kuliah sekitar jam 8, aku menyebrang jalan didepan Kampus FK, dekat kampus Fisip. Tiba-tiba saja ada sebuah motor yang melaju sedikit kencang menabrak ku, dan tiba-tiba pas aku sadar aku sudah berada dirumah sakit"
"tapi, cuma lecet ini ajakn?" tanya ku lagi sangkin penasarannya
"tadi sih, aku sempat gak ingat siapa aku"

"Hah.?? qe lupa ingatan tadi. udah kayak di pilem-pilem saja. hheeee" Aku sedikit meledek sahabat ku di perantauan ini. “Oia, mala mini kamu gak di rawat inap kan..??” Tanya ku padanya.
“entah lah, aku pun belum tau ni, tapi kayak di rawat beberapa hari disini”
“Nanti, aku kesini lagi ya, aku ada jam kuliah ni, Insyaallah siap kuliah aku kesini lagi,mungkin nginap disini. Assalamu’alaikum”sambil tersenyum kearahnya dan berlalu menuju kampus. Jam tangan ku masih menunjukkan angka 15:58. Sebentar lagi akan Asar ni. “hemm, lebih baik shalat dulu, dari pada ntar lupa lagi. Kan kata pak Teungku Shalat tidak boleh di tunda-tunda, apa lagi azan sudah di depan mata, mending aku tunggu ajalah. Toh,kampus ku kan dekat dengan rumah sakit ini” gumam ku dalam hati, sambil menuju ke Mushalla Asyifa Kedokteran Unsyiah.

Kakang sok jadi Pasien :D

Berfose bersama  Wiwin RinaldiDodi Kurniawan dan Kakang

Kuliah pun selesai, aku pun bergegas menuju Rumah Sakit yang letaknya satu konfleks dengan fakultas Kedokteran. Karena letak kampus ku berhadapan dengan FK jadi tidak perlu lama untuk menuju kesana. Setiba di rumah sakit ternyata sudah ada beberapa orang yang menemani wiwin disana. Beberapa ada yang ku kenal yaitu Dodi dan Kakang. Dan dua orang lain aku belum pernah melihat mereka sebelum, jika tidak salah mereka temansekolah Wiwin dulu ketika masih Di MAN Singkil, Aceh.
Baru pulang kuliah Mad..?’ Dodi bertanya pada ku
Ya ni, malas pulang ke kost,mending disini aja nemanin Wiwin, Udah lama?” Balas ku
“ Udah dari tadi”
“ ya lah, calon Dokter kan dekat disini” ledek ku buat sahabatku ini yang kuliah di Kedokteran Unsyiah. Ku lihat Dodi hanya tersenyum kea rah ku.
“Udah azan ni, shalat dulu yok” ajak Dodi
“yok”

Kami semua pergi ke Mushalla terdekat dengan Rumah sakit yaitu Mushalla Asyifa yang bersebelahan dengan ruang UGD. Tidak membutuhkan waktu lama untuk kesana. Karena sangat dekat.

Shalat pun selesai, dan kami kembali menuju tempat Wiwin di rawat.
“Ni rumah sakit sepi amat ya, kek di film-film?”
“hahhaa. Nama nya juga rumahsakit baru di resmikan wajarlah” Dodi sedikit tertawa ketika mendengar perkataan ku
“jangan-jangan wiwin pasien pertama lagi”
“bias jadi”
“weis, malam ini kan jumat, pasti rumah sakit sepi begini banyak setan nya”
“ah, kamu ada-ada aja”
“kita bikin film horror aja, mumpung rumah sakit sepi”
“hahhaa. Ngacok kamu Kang”

Mala mini malam pertama wiwin di rawat di Rumah Sakit ini, sepi memang, dan hanya ada dua pasien disini. Wiwin dan satu lagi bapak Tua yang sedang di temani istrinya. Di malam ini kami ada sekitar 6 orang menemani wiwin di rumah sakit. Aku, Dodi, Hendri, Kakang, Qudri, dan Delis. Di rumah sakit ini kami semua jadi pasien, ya kerena sepi. Kami semua tidur di ranjang pasien. Menemani atau jadi pasien jadinya. Hemm bingung jadinya.,


Share:

0 komentar