I Wish You Were Here
Mungkin aku rindu. Kehadiran mu selalu ku tunggu. Namun
aku tak berhak untuk merindui mu. Karena kau bukan milikku lagi. Tapi otak ini
susah untuk dikendalikan. Masa indah itu kembali terlintas di benak ini. Apa
yang harus aku lakukan, Ketika aku galau di buat oleh mu, yang kini bukan milik
ku lagi. Mungkin
rasa cinta itu masih ada. Masih terpatri dalam hati. Mungkin kenangan itu
terlalu singkat untukku. Namun apa yang harus ku perbuat. Tuhan berkehendak
lain. Harapan demi harapan hilang diterjang badai api cemburu, ketika hati
mulai bergemuruh, dada terasa sesak. Masih teringat kalimat yang keluar dari
bibir manismu itu, “kita sudah tidak
cocok. Lebih baik kita berteman saja”. Hati ini bagai bagai teriris-iris
sembilu. Menangis menahan sakit yang menyesakkan dada. Ah, ku pikir kau memang
tercipta untukku, namun aku salah. Ah buat apa aku menyalahkan diri sendiri,
mungkin sekarang kita berpisah dan kita tidak tahu apa rencana tuhan yang
sebenarnya. Mungkin memang benar, tulang rusuk ku yang hilang diciptakan
untukmu.
Aku
tidak akan menyalahkan tuhan, kenapa kita berpisah, aku cukup intropeksi diri.
Karena menjalin sebuah hubungan itu mamang susah, apalagi jarak jauh atau
bahasa kerennya LDR. Mungkin tuhan memang menginginkan yang terbaik untuk ku,
dan mungkin itu kamu. Namun tuhan tidak memberikannya sekarang, karena belum
saatnya. Karena kau belum halal bagi ku.
Cinta itu memang rumit, karena di dalam cinta di selipkan masalah-masalah sebagai bumbu-bumbu kehidupan agar manusia itu berpikir. Namun aku yakin tuhan tidak pernah menguji hambanya di atas kemampuannya. Tuhan cukup adil akan hal itu. Mungkin tuhan merasa kesepian, karena kita telah melupakkannya. Sehingga tuhan marah dengan menyelipkan bumbu-bumbu masalah kehidupan. Karena tuhan menciptakan aku, kau dan kita semua untuk menyembahnya. Dan malah kita melupakannya, kita tidak ingat sama sekali dengan tuhan sang pencipta kita.
Cinta itu memang rumit, karena di dalam cinta di selipkan masalah-masalah sebagai bumbu-bumbu kehidupan agar manusia itu berpikir. Namun aku yakin tuhan tidak pernah menguji hambanya di atas kemampuannya. Tuhan cukup adil akan hal itu. Mungkin tuhan merasa kesepian, karena kita telah melupakkannya. Sehingga tuhan marah dengan menyelipkan bumbu-bumbu masalah kehidupan. Karena tuhan menciptakan aku, kau dan kita semua untuk menyembahnya. Dan malah kita melupakannya, kita tidak ingat sama sekali dengan tuhan sang pencipta kita.
Jangan
kau katakan, begitu mudahnya aku melupakanmu karena itu salah. Mungkin aku tidak
memperhatikanmu secara nyata, karena itu hanya masalah jarak saja. Namun ku
cukup memperhatikamu lewat status-statusmu. Kapan kau senang, kau sedih, dan
entah apalagi status-status yang kau update. Dengan itu aku bisa tau bagaimana
perasaan mu itu. Kenangan adalah hal terindah dalam hidup ini. Kenangan-kenangan
itu akan menjadi suatu pembelajaran bagiku. Karena ku brsyukur menikmati hidup
ini yang bagai bola beputar, kadang sedih, kadang senang. Dan ku hormati
keputusanmu itu. Karena ku manusia yang berpikir. Ibarat kata bijak ''satu pohon bisa mengasilkan berjuta korek
api, namun satu korek api bisa membakar ribuan pohon''.
Hidup ini terlalu singkat untuk di sesali, dan tiada kata untuk mengeluh apa yang sudah terjadi. Kerana setiap kenangan itu indah. Ketika ku berharap kau disini untuk menemani ku. Namun kini kau jauh. Kerena begitu sulit hari-hari ini tanpamu. Tapi itu harus kuhadapi sendiri. Mencoba tetap befikir positif, karena satu fiiran negative bisa membunuh semua perasan positif dalam diri ini.
Tags:
Goresan Penaku
0 komentar