Listrik, Lilin dan Panyot
Lilin
ini terus menyala membakar dirinya sendiri, demi memberikan cahaya
untuk disekitarnya meskipun lilin tidak bisa memberikan cahaya untuk
dirinya sendiri. Akhir-akhir ini memang sering mati lampu yang membuat
malam yang terang dengan lampu-lampu jalan kembali gelap. Namun tak
hanya malam saja lampu tidak hidup siangpun demikian. Siang dan malam
sama-sama mati lampu..
Cuaca dibanda aceh memang sedikit
rawan akhir-akhir ini. Cuaca yang tidak menentu. Katanya karena ada
Kerusakan jaringan yang membuat putusnya aliran listrik berkepanjangan
baik siang maupun malam hari. Dalam satu hari bisa terjadi tiga hingga
empat kali listrik pemadaman listrik akibat gangguan tersebut.
Puncak
gangguan jaringan listrik itu mulai terjadi senin kemarin (4 mai) dan
sampai sekarang udah rabu (6 mai) lama banget deh mati lampunya, yang
membuat semua aktifitas terganggu. Ya itu semua karena kita semua sangat
bergantung pada listrik. Contohnya ni : Ngecas hape pake listrik
(bayangin deh kalo listriknya mati berkepanjangan, bisa jadi pajangan
aja tu hape. hehe (6_^).
Kondisi gelap dipastikan akan
berlangsung hingga dua hari ke depan menunggu selesainya perbaikan oleh
para pekerja PLN katanya. (tunggu aja ye). Aliran listrik juga matot
(mati total) di kawasan seperti Kahju hingga Krueng Raya, Darussalam
hingga ke Tungkop, Lampuja, Asrama Haji, Gampong Pineung, Ie Masen,
Lamgugop, Kebun Raja dan sekitarnya maupun sebagian Kecamatan Ulee
Kareng, dipastikan padam total hingga dua hari ke depan. (yang sabar ye)
Jadi
untuk beberapa hari kedepan, sampai gangguan jaringan yang rusak siap
diperbaiki. Malam-malamnya hanya ditemani lilin aja ni. Tapi terima
ajalah, gak bole mengeluh. Namanya juga musibah yang tidak tentu
datangnya kapan. (benarkan heheh \^_^/
Jadi kebayang masa
dulu, sebelum listrik masih jarang dipakai masyarakat desa (maklum, saya
orang desa heheh). Dulu waktui saya masih kecil dirumah saya belum ada
listriknya termasuk tempat pengajian yang ada dikampung saya dulu. Namun
aktifitas belajar mengaji mengaji tetap berjalan lancar dan normal. Gak
seperti sekarang ini, gara-gara listriknya padam ngaji pun
ditinggalkan.
Dulu dikampung saya tidak menggunakan lilin,
kerana lilin itu mesti beli dan bisa dikatakan mahal untuk kalangan
masyarakat desa. Yang digunakan di kampung saya dulu adalah panyot
(Aceh) sejenis lampu teplok gitu. Tapi saya mencopba bernostalgia dengan
masa lalu yang indah itu yang sekarang membekas menjadi kenangan.
0 komentar