Bintang "Syi’raa" (Sirius)

Sirius dilihat dari Iran. © Babak Tafreshi
Langit begitu indah dan telanjang tanpa dibaluti oleh sang awan. Sehingga aku lebih leluasa melihat kedip kedip bintang yang mempesona di mata. Ku coba mencari-cari di mana letak Sirius yang katanya paling terang diantara bintang yang ada. Pada kondisi yang sesuai, Sirius dapat dilihat dengan mata telanjang saat Matahari masih berada di atas horison. Ketika berada di atas kepala, bintang ini dapat dilihat pada kondisi cuaca sangat bersih, asalkan pengamat berada di tempat yang tinggi, dan posisi Matahari cukup rendah. Dan ternyata ini bukan 1 januari yang cahayanya bias mencapai meridian.

Banyak sekali riwayat yang berbeda-beda dari fakar tafsir dunia tentang bintang yang dimaksud ayat kajian di atas, penulis cenderung menyebutnya sebagai bintang "Syi’raa" (Sirius) dengan beberapa pencerahan yang meyakinkan hati, seperti:
  • Pertama, surah yang menceritakan peristiwa ini dinamakan surah an-Najm (Bintang), di dalam surah yang terdiri dari 62 ayat tersebut tidak menceritakan bintang kecuali hanya pada dua tempat saja, yaitu: 
1.      Pada ayat kajian ini disebutkan dalam bentuk sumpah "demi bintang ketika jatuh" (tidak dijelaskan namanya). 
2.      Dan pada ayat ke-49 disebutkan sebagai bintang sirius, dalam firman Allah: 

وَأَنَّهُ هُوَ رَبُّ الشِّعْرَى (٤٩)
Artinya: "dan bahwasanya Dia-lah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi'raa" (QS: 53: 49)
  • Kedua, Allah tidak akan bersumpah di dalam al-Qur’an kecuali hanya pada hal-hal yang sangat dahsyat dan besar pengaruhnya terhadap manusia, kenyataan bahwa kata Arab "Syi’raa" yang merupakan padanan kata bintang Sirius adalah bintang paling terang di langit malam hari.
Gambar di atas diambil dengan menggunakan kamera dari Chandra Observatory, dalam tampilan sinar X. Tampak Sirius B di belakang Sirius A.

Sirius sesungguhnya adalah sepasang dua bintang, yang dikenal sebagai Sirius A dan Sirius B. Yang lebih besar adalah Sirius A, yang juga lebih dekat ke Bumi dan bintang paling terang yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Tapi Sirus B tidak dapat dilihat tanpa teropong.
Bintang ganda Sirius beredar dengan lintasan berbentuk bulat telur mengelilingi satu sama lain. Masa edar Sirius A dan B mengelilingi titik pusat gravitasi mereka yang sama adalah 49,9 tahun. Angka ilmiah ini kini diterima secara bulat oleh jurusan astronomi di universitas Harvard, Ottawa dan Leicester.
  • Ketiga, Bintang Sirius telah mengambil perhatian besar bangsa-bangsa terdahulu, sebagaimana dicatat sejarah bahwa bangsa Mesir kuno menjadwalkan banjir sungai Nil dengan lewatnya bintang Sirius di atas angkasa, mereka memantaunya dengan tujuan tersebut dan mengawasi setiap gerakannya. Dan bintang Sirius ini juga punya peranan penting pada legenda-legenda bangsa Persia dan Arab pada umumnya.
Tampak Sirius dalam tampilan sinar X
Syi’raa adalah bintang raksasa dan paling terang di langit malam hari, bintang yang nyaris dijadikan Tuhan oleh nabi Ibrahim kalau-lah tidak meperoleh hidayah dari Allah SWT. Syi’raa salah satu sembahan bangsa Arab jaman jahiliyah, yaitu kasus yang dicela dan diberantas oleh surah an-Najm ini. Maka yang dimaksud ayat sumpah pada awal surah an-Najm "Demi bintang ketika jatuh", adalah bintang "Sirius".

Dengan demikian, pemilihan fenomena "Demi bintang ketika jatuh", sesuai karakter bintang Sirius. Dengan kata lain Allah memperingatkan dalam sumpah-Nya bahwa bintang sebesar apapun adanya termasuk Sirius yang kalian puja itu pasti akan jatuh dan berubah bentuknya menjadi bintang katai putih, maka tidak layak untuk disemabah. Yang wajib disembah adalah Allah Yang Maha Perkasa, Tinggi dan Kekal.
 Sumber : http://my-bukukuning.blogspot.com/2012/05/bintang-sirius-dalam-al-quran.html

Share:

0 komentar