Hujan Dan Kisah Semut

Tik tik tik. suara hujan turun membasahi genteng atap kost tempat tinggalku. Aku hanya duduk di belakang sambi menikmati lagu David Archuleta yang ada di hape ku, sesekali ku menerawang ke arah luar melihat rinai hujan membasai Bumi Allah ini. Angin meniup perlahan , yang membuat malam semakin dingin. Rinai hujan semakin lama semakin lebat sehingga musik yang ku putar hampir hilang suaranya dikalahkan oleh suara hujan turun.

Tik tik tik. Suara hujan kia turun membasahi bumi Allah yang indah ini. Ketika langit menangis kuteringat kisah yang sering diceritakan oleh Orangtua ku ketika aku masih kecil. Ya Kisah Seekor Semut yang berdoa ke pada Allah meminta hujan turun di masa Nabi Sulaiman masih hidup. yang cerita nya Lebih kurang seperti ini :


Kerajaan Nabi Sulaiman AS dikala itu sedang mengalami musim kering yang begitu panjang. Lama sudah hujan tidak turun membasahi bumi. Kekeringan melanda di mana-mana. Baginda Sulaiman AS mulai didatangi oleh ummatnya untuk meminta pertolongan dan memintanya memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan untuk membasahi kebun-kebun dan sungai-sungai mereka. Baginda Sulaiman AS kemudian memerintahkan satu rombongan besar pengikutnya yang terdiri dari bangsa jin dan manusia berkumpul di lapangan untuk berdo'a memohon kepada Allah SWT agar musim kering segera berakhir dan hujan segera turun. 

Sesampainya mereka di lapangan Baginda Sulaiman AS melihat seekor semut kecil berada di atas sebuah batu. Semut itu berbaring kepanasan dan kehausan. Baginda Sulaiman AS kemudian mendengar sang semut mulai berdo'a memohon kepada Allah SWT penunai segala hajat seluruh makhluk-Nya. "Ya Allah pemilik segala khazanah, aku berhajat sepenuhnya kepada-Mu, Aku berhajat akan air-Mu, tanpa air-Mu ya Allah aku akan kehausan dan kami semua kekeringan. Ya Allah aku berhajat sepenuhnya pada-Mu akan air-Mu, kabulkanlah permohonanku", do'a sang semut kepada Allah SWT. Mendengar do'a si semut maka Baginda Sulaiman AS kemudian segera memerintahkan rombongannya untuk kembali pulang ke kerajaan sambil berkata pada mereka, "kita segera pulang, sebentar lagi Allah SWT akan menurunkan hujan-Nya kepada kalian. Allah SWT telah mengabulkan permohonan seekor semut". Kemudian Baginda Nabi Sulaiman dan rombongannya pulang kembali ke kerajaan. 

Tik tik tik. suara hujan semakin turun. Langit menangis, karena tidak sanggup melihat makluk yang dibumi ini kehausan. Tak sanggup melihat para petani kekeringan.  Dan aku tidak seperti mereka yang tidak bersyukur akan nikmat yang diberikan oleh Allah berupa hujan ini. Aku sangat bersyukur malah, karena masih bisa melihat dan merasakan kan hujan turun dibumi ini. Karena aku tau semua makhuk yang dibumi ini memerlukan air untuk kelangsungan hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan.

Share:

1 komentar